Jangan Buru-buru Ingin Langsing Setelah Melahirkan

sumber : http://epaper.korantempo.com/KT/KT/2011/02/02/ArticleHtmls/02_02_2011_145_002.sh\
tml?Mode=1

*Tuntutan untuk segera langsing setelah cuti mela hirkan bisa membahaya
kan kesehatan bayi.*

Saat kembali bekerja setelah cuti melahirkan, sering kali ibu merasa
terbebani un tuk kembali tampil lang sing seperti sebelum hamil.
Dalam polling bertajuk “Baby Blues”di Inggris, yang melibatkan 3.000
ibu, 25 persen mengatakan mereka seperti dituntut agar berlomba dengan
ibu lain–termasuk para selebritas–untuk segera langsing kembali
pasca-melahirkan.

Lebih dari dua pertiga dari mereka merasa tubuhnya mengendur, gemuk, dan
tidak menarik selama beberapa bulan pasca-melahirkan.
Enam dari sepuluh ibu merasa tidak percaya diri akibat pakaian lama
mereka tidak muat lagi.

“Para ibu punya rangkaian tanggung jawab berbeda pasca-melahirkan dengan
sang bayi menjadi pusatnya,” kata Claire Burns, Managing Director A
Beautiful Mummy, penyedia busana ibu hamil dan menyusui.

Kelelahan akibat mengurus bayi, seperti kurang tidur untuk menyusui pada
malam hari, membuat tak mudah bagi para ibu untuk langsung tampil seksi
dan modis setelah melahirkan.”Tubuh perempuan jadi terlalu kecil untuk
pakaian hamil, tapi terlalu besar untuk wanita normal,”kata Burns.

Ingin langsing tentu saja tak salah.Tapi akan jadi ma l salah jika
melakukannya dengan mengurangi asupan makanan secara drastis atau
menggunakan obat-obat pelangsing. Sebab, akan mengurangi asupan gizi
bagi bayi dan bisa berbahaya bagi kesehatan bayi.

Para ahli gizi mengingatkan, para ibu menyusui sebaiknya bisa menjaga
berat badan ideal agar tidak terlalu gemuk tapi juga tak terlalu
kurus.”Idealnya saat hamil para berat badan ibu meningkat sekitar 14-15
kilogram,”kata Prof Dr Hardinsyah, MS, PhD, ahli gizi dan epidemiologi
dari Institut Pertanian Bogor, saat peluncuran buku Sehat dan Bugar
Berkat Gizi Seimbang terbitan Yayasan Institut Danone, di Jakarta pekan
lalu. Sepertiganya adalah janin dan dua pertiga adalah komponen lain,
seperti air ketuban,lemak,dan cadangan gizi untuk persiapan menyusui.

“Jadi jangan buru-buru ingin langsing. Sebab, kelebihan berat badan ini
memang diperuntukkan bagi bayi saat menyusu,”kata Har dinsyah. ASI,
apalagi kolostrum, yang pertama kali keluar adalah makanan utama bagi
bayi untuk sehat. Tapi ternyata menyusui bu kan hanya baik untuk bayi,
tapi ju ga untuk ibu.

Saat bayi menyusu akan merang sang keluarnya hormon oksitosin yang
memicu pengeluaran ASI dan merangsang kontraksi uterus hing ga
mempercepat penghentian pen darahan pasca-persalinan dan mempercepat
pemulihan uterus ke ukuran semula. Memberikan ASI eksklusif juga bisa
membakar 600 kalori per hari, yang setara dengan senam aerobik selama
dua jam.

Anggapan bahwa kekurangan gizi pada ibu akan mengurangi produksi ASI
hanyalah mitos. Na mun, jika ibu terlalu berpantang makan, meski
produksi ASI akan tetap, komponen gizinya akan ti dak mencukupi. Berat
badan ideal tetap bisa dicapai dengan asupan gizi ibu yang seimbang,
dengan beraktivitas fisik dan konsumsi air yang cukup.

Tanpa harus membatas-batasi diri agar kembali tampil langsing setelah
melahirkan, sebenarnya ra ta-rata ibu sudah mengalami per soalan
kesehatan saat mulai hamil.

“Berdasarkan penelitian, saat ha mil, diketahui 67 persen meng alami
morning sickness. Hanya se pertiga yang diakibatkan oleh per ubahan
hormonal. Dua pertiganya akibat kekurangan gizi tertentu,” kata
Hardinsyah. Belum lagi di In donesia, tercatat 50 persen ibu ha mil
mengalami anemia atau keku rangan zat besi.” Jika kondisi kesehatan ibu
hamil sudah bermasalah seperti ini, lalu saat menyusui juga terburu-buru
ingin langsing dengan cara yang tidak tepat, para ahli gizi khawatir
masalah kesehatan di Indonesia tidak akan membaik.”Kita ini mengalami
beban ganda masalah gizi, di satu sisi mengalami kekurangan sekaligus
kelebihan gizi,” kata Prof Soekirman, SKM, MPS-ID, PhD, ahli gizi dan
pengajar di IPB.

Menurut Soekirman, untuk memutus rantai masalah gizi di Indonesia, bisa
diatasi dengan memperbaiki status gizi tiga kelompok masyarakat, yang
disebutnya sebagai Window Opportunity. “Mereka adalah anak-anak hingga
usia 2 tahun, para remaja putri, ibu hamil, termasuk juga ibu yang
menyusui,” kata Soekirman. BERBAGAI SUMBER | UTAMI

8 Gerakan Tubuh Setelah Melahirkan

sumber : http://cyberwoman.cbn.net.id/cbprtl/cyberwoman/detail.aspx?x=Mother+And+Baby&y=cyberwoman|0|0|8|1359
sumber : Mother And Baby
Setelah melahirkan pasti Anda ingin tubuh kembali seperti semula. Beberapa tips yang bisa dilakukan setiap hari dan tidak membuat Anda bekerja terlalu keras mengembalikan bentuk tubuh diberikan oleh Lindsey Jackson, ahli pilates, untuk wanita baru melahirkan.

Enam minggu pertama setelah melahirkan:

1. Pelvic floor: Saat menyusui atau mengganti popok, tarik daerah bagian panggul Anda ke atas secepat yang Anda bisa lakukan sebanyak sepuluh kali, lalu lepaskan. Seperti Anda hendak menahan buang air kecil. Lalu ulangi dengan sepuluh hitungan lambat, lepaskan, dan ulangi 10 kali.

2. Stactic tummy contractions: Setiap kali menyusui, kencangkan perut, dan tahan dalam 10 hitungan. Bayangkan Anda sedang memakai jeans yang terlalu ketat untuk Anda. Lepas dan ulangi sebanyak 10 kali.

3. Pelvic tilts: Berbaring terlentang sambil meluruskan kaki, biarkan bagian bawah tubuh rileks. Lalu gunakan perut untuk memiringkan bagian panggul ke bawah sehingga punggung menekan ke lantai. Tahan dalam lima hitungan dan kembali ke posisi semula. Ulangi sebanyak sepuluh sekali lakukan beberapa kali sebanyak yang Anda inginkan.

Setelah enam minggu:

4. Leg slides: Berbaring terlentang dengan lutut ditekuk dan tapak kaki di lantai. Pastikan panggul Anda menyilang di atas (dari panggul yang satu ke panggul yang satunya) dan biarkan punggung mengikutinya (tidak menyentuh lantai). Jepit perut sehingga otot akan menegang, namun tanpa suatu gerakan pada punggung. Kaki menyilang dan lurus ke arah kiri, lalu lakukan ke arah sebaliknya, ulangi hingga 20 kali.

5. Shoulder squeezes: Berbaring tengkurap dengan wajah menghadap ke lantai, serta tetap menjaga bagian belakang leher tidak tertekuk. Rentangkan lengan sejajar dengan bahu dan tekuk siku hingga membentuk huruf L. Angkat lengan dan tangan hingga lurus, pertahankan bahu Anda tetap ke bawah dan tidak dekat dengan telinga. Tahan dalam lima hitungan lambat. Bila tengkurap belum cukup baik untuk kondisi tubuh, maka Anda dapat melakukannya dengan berdiri.

6. Swimming: Berbaring tengkurap dengan kaki terbuka dan lengan di atas kepala, sedang posisi tubuh di lantai. Tarik perut dari lantai dan tahan, lalu seiring Anda menghembuskan napas, angkat kedua lengan sekitar 10 sentimeter dari lantai. Pertahankan bahu tidak menekuk ke dekat telinga dan kaki dalam posisi lurus. Ulangi gerakan ini sampai 20 kali.

7. Chest/shoulder stretch: Berbaring terlentang dengan bantal yang ditaruh di bawah tubuh mulai dari bahu hingga panggul. Anda juga dapat meletakkan gulungan handuk di tengkuk agar nyaman dan melepaskan ketegangan pada leher. Biarkan lengan diletakkan di samping tubuh dengan telapak tangan menghadap ke atas. Lalu dengan menggunakan ujung jari condongkan ke bawah ke arah kaki dan rileks dengan telapak tangan menghadap ke atas sejauh yang Anda bisa.

8. Shoulder bridges: Berbaring terlentang, taruh tangan di atas kepala, tekuk lutut, rilekskan bagian bawah tubuh, gunakan perut untuk memiringkan panggul ke bawah lalu lepaskan punggung dari lantai beberapa sentimeter sesaat sambil menghadap kiri. Saat menghembuskan napas turunkan punggung perlahan, ulangi sebanyak 10 kali, lakukan juga ke arah sebaliknya.

(Mutiara Pertiwi)

Sumber: Majalah Inspire Kids

PIEN TZE HUANG, POPULER TAPI MISTERIUS

sumber : http://www.intisari-online.com/majalah.asp?tahun=2006&edisi=510&file=warna0101

Penulis: M. Sholekhudin

*Di kalangan pemakai obat tradisional Cina, merek Pien Tze Huang menjadi
maskot. Paling laris di kalangan pasien bedah, termasuk para ibu yang baru
menjalani operasi cesar kehamilan. Namun, banyak dokter tak merestui
pasiennya minum obat ini. Terus, mesti gimana dong?*

“Saya sih ikut saran temen aja. Kata dia, luka bekas operasi cepet kering
setelah minum obat ini,” tutur Ira, ibu yang baru saja melahirkan anak
pertamanya lewat bedah cesar. Seumur-umur, dia belum pernah minum obat cina.
Namun, begitu mendengar cerita kawannya itu, ditambah kekhawatiran lukanya
sukar sembuh, Ira pun mencoba. Tentu saja tak bisa dibuktikan, apakah obat
ini memang mempercepat kesembuhan lukanya atau tidak.

Yang jelas, ia mengaku bisa meninggalkan rumah sakit sehari lebih cepat
daripada penghuni kamar sebelah yang menjalani operasi serupa di hari yang
sama.

Seperti kebanyakan obat tradisional Cina lainnya, Pien Tze Huang memiliki
sejarah panjang. Ramuan ini mulai populer sejak abad ke-16 pada masa Kaisar
Shi Zong dari dinasti Ming. Secara harfiah, pien tze huang berarti pil yang
bisa menyembuhkan peradangan.

Keampuhan obat ini tersebar dari mulut ke mulut, dari ibu ke anak, dari anak
ke cucu, dari teman ke kawan lain. Kemampuannya bertahan dari generasi ke
generasi setidaknya menunjukkan bukti empiris keampuhannya.

Saking kondangnya, obat ini menjadi semacam nama generik seperti minyak
telon atau galian singset. Tak mengherankan, di toko-toko obat cina, Pien
Tze Huang bisa didapati dalam aneka ragam produk. “Kami tidak bisa bilang
yang lain palsu, tapi kami hanya menjual Pien Tze Huang buatan Zhang Zhou,”
kata Acin, pengelola toko obat cina “Ban Seng” di kawasan Glodok, Jakarta
Barat. Yang Acin maksud adalah pabrik farmasi Zhang Zhou Pien Tze Huang
Pharmaceutical, Cina.

Di Indonesia, Pien Tze Huang buatan Zhang Zhou didistribusikan oleh PT Saras
Subur Ayoe. Obat itu merupakan satu-satunya merek Pien Tze Huang yang
terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Itu sebabnya, Acin
tak menuding yang lain palsu. Promblemnya cuma soal terdaftar atau tidak.

Masalah keragaman Pien Tze Huang tak cuma perkara beda pabrik. Pemalsuan
produk milik satu pabrik pun kerap terjadi. “Kami sendiri kadang masih sulit
membedakan Pien Tze Huang yang asli dan yang ‘palsu’. Jadi, kami mesti buka
kemasannya dulu,” ujar Ida Binyanti, Sales & Marketing Managing Director
Saras Subur Ayoe.

“Dulu kemasannya masih jelek, jadi gampang ditiru. Tapi sekarang kami sudah
pakai stiker hologram laser. Sudah pakai stiker pun masih dipalsu juga!”
keluh Ida. Untuk melawan pembajakan ini, pihak distributor kemudian membuat
brosur yang berisi informasi singkat agar konsumen tak keliru pilih.

Untuk memastikan keaslian, Acin biasanya membuka kemasan primer Pien Tze
Huang yang mirip bungkus permen. Dalam bentuk pil tanpa bungkus itulah Acin
mengaku baru bisa memastikan keasliannya.

Satu pil Pien Tze Huang biasanya digerus lalu dimasukkan ke dalam enam
kapsul. Aturan pakainya dua kali sehari, masing-masing satu kapsul. Lama
minum tergantung kondisi luka. Jika sudah kering, obat bisa dihentikan.
Seperti obat cina lainnya, Pien Tze Huang tidak dianjurkan diminum bareng
obat dari dokter. Biasanya, diberi jarak 1 – 2 jam sesudah obat dari dokter.

*Prosedur standar*
Khasiat utama obat ini sebetulnya memperbaiki fungsi hati. Ini setidaknya
terlihat dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan maupun dari klaim
khasiat yang diiklankan. Makanya agak aneh juga, di Indonesia obat ini lebih
dikenal sebagai pengering luka pascaoperasi (cesar).

Para dokter di Chinese University of Hongkong melaporkan di Jurnal
*Pharmacology
& Toxicology*, Pien Tze Huang terbukti memiliki aktivitas hepatoprotektor.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Himpunan Farmakologi Kesehatan
Tradisional Cina. Atas dasar penelitian itu, Zhang Zhou Pharmaceutical
mengklaim obat ini bisa mengatasi problem liver, seperti peningkatan kadar
SGOT-SGPT, hepatitis, perlemakan hati, juga kerusakan liver akibat obat atau
alkohol.

Bahkan obat ini juga dipercaya bisa menghambat perkembangan kanker hati dan
diyakini bisa memperpanjang harapan hidup penderita. Khasiat lainnya,
mempercepat penyembuhan luka, seperti luka sehabis operasi, luka bakar, juga
luka akibat benda tajam dan benda tumpul. Khasiat inilah yang paling sering
dicari para ibu yang tak ingin berlama-lama tidur di ranjang rumah sakit
sesudah operasi cesar.

Seperti kebanyakan obat tradisional, kandungan aktif Pien Tze Huang masih
remang-remang. Meski khasiatnya telah diakui, bahan aktif yang bertanggung
jawab terhadap khasiat farmakologis itu masih teka-teki.

Faktor inilah yang menyebabkan banyak dokter tak merestui pasiennya minum
obat ini, ketika mereka menjalani perawatan medis di rumah sakit. Dokter
biasanya cukup memberikan antibiotik, antinyeri, antipanas, serta vitamin.
Prinsipnya, pemberian obat diupayakan seminimal mungkin. Bahkan di
negara-negara maju, antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi terjadi
infeksi. Jika tak ada indikasi, pasien tak perlu berurusan dengan obat ini.

Menurut dr. Nurwansyah, Sp.OG dari RSIB Harapan Kita, Jakarta, metode terapi
ini adalah standar prosedur terapi pascaoperasi cesar. Begitu ada kecurigaan
terjadi infeksi, dokter akan segera meminta pemeriksaan kultur (pembiakan)
bakteri. Setelah dipastikan ada infeksi, dokter baru memberikan antibiotik.
Jenis antibiotik pun selektif, tergantung pada hasil kultur di laboratorium,
bukan secara pukul rata.

Di Indonesia prosedur ini sulit dilaksanakan. Sistem dan teknologi
laboratorium umumnya belum cukup memadai untuk melakukan fungsi ini secara
cepat dan akurat. Selain itu, faktor alam dan kelembapan udara yang tinggi
menyebabkan mikroba gampang tumbuh. Itu sebabnya, dokter biasanya langsung
memberikan antibiotik buat semua pasien pascaoperasi cesar.

Biasanya, antibiotik itu diberikan selama 3 – 5 hari. Asalkan semua berjalan
normal, pada hari keempat atau kelima sejak operasi, pasien biasanya sudah
diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Jika dengan terapi standar ini luka
operasi belum sembuh, berarti ada sesuatu yang tak beres. Saat itulah,
dokter akan memberikan obat tambahan.

*Urusan penumpang*
Karena para dokter belum mengizinkan, banyak pasien yang minum obat ini
secara kucing-kucingan. “Kalau pasein bertanya kepada saya, ‘Boleh enggak,
minum obat ini?’, saya jawab, ‘Tidak!’,” kata Nurwansyah. “Perkara setelah
itu ia tetap minum, saya ‘kan enggak tahu. Saya juga enggak bisa *ngelarang.
* Kalau sudah gitu, urusannya ditanggung penumpang,” tambahnya sambil
tergelak.

Tentu saja Nurwansyah tak bermaksud menakut-nakuti pasien. Maklum saja, ilmu
kedokteran Barat memang ditegakkan di atas data-data ilmiah. Sebagai dokter,
Nurwansyah hanya akan merekomendasikan obat-obat yang telah diketahui bahan
atau zat aktifnya. “Bukan berarti saya antijamu. Bukan!” tandasnya.

Jika ia melarang pasiennya minum Pien Tze Huang, tak berarti ia mengganggap
obat itu berbahaya. “Saya ‘kan enggak tahu isinya. Mungkin mengandung
sejenis antibiotik,” duganya. Ia tidak mengizinkan pasein minum, semata-mata
karena ia dituntut untuk hanya berurusan dengan obat yang zat aktifnya sudah
jelas.

Ia menganalogikan kasus Pien Tze Huang dengan rumput fatimah. Meski kasusnya
bukan operasi cesar, keduanya punya konteks yang sama. Akar rumput fatimah
mengandung bahan fitokimia yang merangsang kontraksi rahim. Tumbuhan ini
sering dipakai sebagai jamu untuk memperlancar persalinan.

Yang jadi masalah, dosis kandungan fitokimianya tidak bisa diukur. Tumbuhan
ini dipakai dengan cara akarnya direndam. Air rendaman inilah yang diminum.
Semakin lama direndam, kadar zat fitokimia yang terlarut pun semakin pekat.
Dosis hari Rabu bisa saja dua kali lipat dosis hari Senin. Pada obat-obat
modern, masalah variasi ini tidak terjadi. Semua bahan aktifnya jelas.
Dosisnya pun terukur.

Minum jamu ala rendaman akar rumput fatimah ini akan menimbulkan masalah,
jika pada proses persalinan itu, dokter juga memberikan obat modern yang
merangsang kontraksi usus. Efeknya bisa dobel. Jika mulut rahim belum
terbuka, efek kuat kontraksi ini bisa berbahaya. Risikonya bisa berupa rahim
robek, perdarahan setelah melahirkan, atau bahkan kematian pada janin.

“Makanya, kalau ada pasien tanya, saya bilang enggak boleh,” sambung
Nurwansyah. Ia pun mengaku, sejauh ini tidak pernah menjumpai kasus
timbulnya masalah berat akibat Pien Tze Huang. Yang paling lazim, timbulnya
reaksi alergi. Meski begitu, ia menyarankan agar pasien tetap berkomunikasi
jika minum obat ini. Bagaimanapun, berkomunikasi tentu lebih baik daripada
main kucing-kucingan.

Jika setelah ditimbang-timbang, pasien tetap memutuskan untuk minum Pien Tze
Huang, urusan selanjutnya ditanggung penumpang. Gampang ‘kan?

Operasi Caesar

sumber : milis balita-anda

source http://www.babycentre.co.uk/pregnancy/labourandbirth/labourcomplications/caesarean/

(translated by Sylvia Radjawane)

CAESAREAN SECTION

Why might I need a caesarean section?

Beberapa wanita mengetahui bahwa mereka akan mengalami operasi caesar
sebelum mereka bersalin. Pada kasus-kasus lainnya, keputusan untuk memilih
operasi caesar dilakukan selama persalinan berlangsung.

Beberapa kondisi yang biasanya membutuhkan operasi caesar terencana, yaitu:

• Posisi bayi sungsang (posisi pantat di bawah) atau posisi menyilang, atau
ada penyakit atau ketidaknormalan janin.

• Ada 3 atau lebih bayi dalam rahim.

• Ibu memiliki penyakit kelamin herpes aktif, yang dapat tertular kepada
bayi jika dilahirkan lewat vagina.

• Letak plasenta di bawah (placenta previa) yang mengahalangi jalan ke luar
bayi, atau plasenta terpisah dari dinding rahim sehingga membahayakan janin.

• Penyakit tekanan darah tinggi saat kehamilan (pre-eclampsia) sang ibu
berubah parah dengan cepat, sehingga berbahaya untuk menunda kelahiran.

• Terdapat sejarah kehamilan yang menyangkut operasi rahim atau operasi
caesar berulang kali.

Ibu dapat mengalami kelahiran melalui operasi caesar yang tak terencana
untuk beberapa alasan, di antaranya:

• Denyut jantung bayi menjadi tidak teratur, yang berarti bayi tidak dapat
menghadapi kelahiran melalui vagina.

• Tali pusar (ari-ari) melilit di leher bayi, yang akan membahayakan selama
kelahiran melalui vagina.

• Tali pusar rusak, atau terselip melalui leher rahim yang membahayakan jika
mengalami tekanan selama kelahiran dan dapat memotong suplai oksigen bayi.

• Plasenta terobek atau terlepas.

• Bayi tidak juga bergerak turun menuju jalan lahir karena leher rahim
berhenti membuka atau karena beberapa alasan lainnya.
What Happens during a caesarean? Dengan prosedur ini seorang dokter akan
membuat potongan di dalam perut dan rahim ibu dan mengeluarkan bayi
melaluinya.

Umumnya, suami atau pendamping Anda dapat mendampingi Anda selama persiapan
dan saat kelahiran. Hanya jika operasi caesar itu benar-benar darurat atau
Anda membutuhkan anestesi total, pendamping Anda akan diminta untuk menunggu
di luar ruang operasi.

Sebagian besar kelahiran lewat operasi caesar dilakukan dengan bantuan
epidural sehingga Anda tetap terjaga dan dapa segera melihat bayi Anda
setelah dilahirkan.

Selain pemasangan epidural pada punggung Anda, Anda juga akan dipasang
kateter yang dimasukkan ke dalam vagina untuk menampung isi kandung kemih
Anda serta infus di tangan Anda untuk memberikan pada Anda cairan ekstra
atau penawar sakit jika dibutuhkan. Anda juga akan dipasang monitor jantung
selama operasi dilakukan.

Sebuah layar akan dipasang sementara prosedur operasi berlangsung. Anda
mungkin ingin dokter Anda memberi tahu Anda apa saja yang ia sedang lakukan,
sehingga Anda segera tahu saatnya bayi Anda dilahirkan. Ada pula calon
orang tua yang ingin diperdengarkan musik di dalam ruang operasi selama
persalinan berlangsung.

Saat Anda benar-benar merasakan efek anestesi, dokter akan membuat irisan
kecil horizontal di dalam kulit Anda di daerah atas tulang kemaluan Anda,
kemudian membuat irisan kedua di bawah, di dalam rahim Anda. Kemudian bayi
Anda akan dikeluarkan. Prosedur ini hanya memakan waktu beberapa menit. Bayi
Anda akan segera diperiksa oleh dokter ahil anak dan diperlihatkan pada
Anda. Jika bayi Anda sangat kecil atau tidak sehat ia mungkin akan dibawa
ke unit khusus perawatan bayi. Jika tidak, pendamping Anda dapat
menggendongnya sementara plasenta dikeluarkan dan dilakukan
penjahitan. Semuanya
memakan waktu sekitar 30 menit. Setiap lapis otot dan kulit harus ditutup
menggunakan jepitan, perekat atau benang jahit operasi.

Setelah semua beres biasanya Anda dipindahkan ke ruang pemulihan, dan bidan
akan menolong Anda untuk menyusui bayi Anda. Anda akan dapati ternyata
lebih nyaman jika Anda dan bayi Anda berbaring ke arah satu sisi dan saling
menatap. Kadang butuh waktu untuk menemukan posisi menyusui yang nyaman
setelah operasi caesar, tetapi bersamaan dengan waktu akan jauh lebih mudah
melakukannya.

Can I minimise my chances or having a caesarean birth?

Banyak operasi caesar yang dilakukan telah menyelamatkan hidup ibu atau bayi
atau keduanya, jadi prosedur ini tidak bisa mutlak dihindari sehubungan
dengan kasus yang dihadapi. Tetapi ada beberapa cara yang dapat Anda
lakukan untuk mengurangi peluang Anda mengalami operasi caesar, di
antaranya:

• Tetap sehat selama kehamilan, makan makanan yang baik, latihan dan banyak
istirahat. Saat persalinan dimulai Anda akan berada pada kondisi optimal.

• Cari tahu tingkat operasi caesar di daerah kediaman Anda. Jika Anda punya
pilihan beberapa rumah sakit, periksalah tingkat pelaksanaan operasi dan
bandingkanlah.

• Ajaklah seorang pendamping menghadiri persalinan Anda. Studi menunjukkan
bahwa kehadiran pendamping yang terlatih dan mendukung selama persalinan
Anda mengurangi kejadian persalinan lewat operasi caesar.

• Pertahankan posisi berdiri tegak selama mungkin selama persalinan. Berjalan
dan berdiri dapat mempercepat proses karena dapat membuat kontraksi
berlangsung semakin kuat, lama dan lebih efektif. Bahkan posisi duduk dapat
mempercepat lamanya proses persalinan dibandingkan posisi berbaring.

• Minum banyak air selama persalinan untuk mencegah dehidrasi. Beberapa
ahli juga menyarankan untuk sering makan makanan kecil selama persalinan
untuk mempertahankan energi Anda yang mungkin terkuras.

I had my first child by caesarean. Can I deliver my next baby vaginally?

Mengalami kelahiran lewat operasi caesar tidak berarti bahwa Anda harus
mengalami operasi caesar pula untuk bakal anak Anda selanjutnya.
Kenyataannya, sekitar 70% wanita berhasil menjalani VBAC (*Vaginal Birth
After Caesarian*). Irisan horisontal di kulit perut dan irisan vertikal yang
di buat di lapisan kulit bawah pada rahim sangat mengurangi resiko kerusakan
rahim.

note:
section: ‘Are the caesarean section rates too high?’ are not translated yet.
It’s relating to UK CS delivery condition

Langsing ala Selebritis Setelah Persalinan

sumber :http://www.motherandbaby.co.id/index.php?mod=vcontent&tokenid=ec8956637a99787bd197eacd77acce5e

Anda ingin tahu bagaimana para selebriti tetap langsing setelah masa persalinan ? Berikut ini apa saja yang dilakukan selebriti untuk tetap
langsung setelah persalinan.

Heidi Klum Diet Ketat dan Menghindari Susu

Setelah melahirkan putranya Henry, Heidi menjalankan program penurunan berat badan secara ketat di bawah pengawasan seorang instruktur kesehatan. Heidi juga menjalani diet dengan hanya makan makanan hijau dan mengandung sedikit lemak, seperti sayur-sayuran, gandum, putih telur dan bahan makanan sumber protein, serta menjauhi susu dan segala produk olahannya.

Hasilnya: Ia berhasil menurunkan sebanyak 14 kg berat badannya hanya dalam waktu 2 bulan.

Pendapat para ahli: Menurut para ahli kesehatan di Jerman, program penurunan berat badan yang dijalankan Heidi Klum sebenarnya bagus, karena selain membakar kalori, juga dapat mengencangkan otot-otot tubuh. Mengurangi makanan berlemak juga salah satu cara paling ampuh untuk membatasi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Namun, tidak baik jika Anda sama sekali tidak mengonsumsi susu atau produk-produk lain olahannya, karena jenis makanan
tersebut banyak mengandung protein yang berguna untuk membentuk otot dan jaringan tubuh, serta melancarkan fungsi organ tubuh. Susu juga merupakan
sumber kalsium yang berguna untuk menjaga tulang tetap kuat.

Jennifer Garner Mengatur Pola Makan dan Berolahraga

Tidak seperti selebriti lain yang mati-matian menjalankan diet ketat agar dapat kembali langsing setelah persalinan, Jennifer Garner justru menerapkan pola makan sehat diimbangi dengan sedikit olahraga. Ia juga menyewa seorang instruktur fitness untuk membantunya mengembalikan berat badannya yang sempat naik sebanyak 16 kg semasa hamil, seperti semula. Dalam enam bulan, berat badannya berkurang sedikit demi sedikit.

Hasilnya: Dalam enam bulan, ia berhasil menurunkan bobot sebanyak berat bayi yang dikandungnya.

Pendapat para ahli: Penelitian membuktikan, bahwa Anda dapat mengurangi berat badan sebanyak satu kilogram setiap minggunya dengan mengatur pola makan sehat dengan porsi yang sesuai, dan berolahraga secara rutin. Lakukanlah diet yang wajar dengan mengonsumsi banyak makanan rendah kalori, karena hal ini lebih efektif daripada menghilangkan sama sekali satu jenis makanan bergizi penting dari daftar menu Anda.

Victoria Beckham Hanya Makan Satu Kali Sehari

Si cantik Posh Spice ini menjalankan diet ketat setelah melahirkan Cruz, putra keduanya. Karena sangat terobsesi dengan bentuk tubuh kurus, Vic pun kemudian menjalankan diet ala Liz Hurley, di mana ia hanya makan satu kali dalam sehari, dan itu tidak boleh lebih di atas jam 5 sore.

Hasilnya: Anda lihat sendiri. Dalam beberapa minggu saja, istri pesepakbola David Beckham ini sudah tampil di depan publik dengan bentuk tubuh yang sama seperti sebelum hamil.

Pendapat para ahli: Pola diet yang semacam ini justru berbahaya karena tidak baik bagi metabolisme tubuh dan dapat menyulitkan kehamilan di waktu mendatang.

Hesty Mengurus Anak Sendiri

Model dan pesinetron cantik ini tidak menjalankan diet khusus setelah melahirkan putri pertamanya, Latisha. “Mungkin sudah bawaan kalo saya kurus, jadi badannya cepet balik lagi.” Hesty yang mengalami kenaikan berat badan sebanyak 14 kg ketika hamil, menjelaskan bahwa mengurus anak sendiri adalah cara paling efektif untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti semula. Menurutnya, dengan menangani sendiri semua kebutuhan anak, mulai dari bangun pagi sampai tidur kembali di malam hari, otomatis tubuh akan menjadi banyak bergerak, sehingga berat badan pun cepat turun lagi.

Hasilnya: Berat badannya menjadi normal kembali hanya beberapa bulan saja setelah melahirkan.

Pendapat para ahli: Mengurus anak sendiri dari mulai ia bangun pagi, tidur di malam hari, sampai bangun di tengah malam karena haus atau mengompol memang terasa sangat melelahkan. Anda bahkan tidak akan menyadari begitu cepatnya waktu berlalu. Namun ini cenderung efektif dalam membantu menurunkan kembali berat badan Anda, karena energi dan konsentrasi Anda benar-benar tertuju pada satu hal tersebut.

Lyra Virna Berikan ASI dan Jauhi Stres

Walaupun tidak punya kiat khusus dalam menurunkan berat badan setelah melahirkan, ibu dari Queizal ini mengaku bahwa dengan mengikuti anjuran dokter untuk memberikan ASI, berat badan dapat menjadi normal kembali. “Setelah beberapa bulan menyusui, perut saya kecil kembali tanpa saya harus diet. Saya percaya menyusui adalah salah satu proses mengembalikan bentuk tubuh seperti semula.” kata artis sinetron yang sempat naik sebanyak 14 kg ini ketika hamil. Selain itu, menurut Lyra, dukungan psikologis dari orang-orang terdekat seperti suami, sangat mempengaruhi kondisi emosional pasca persalinan, sehingga seorang ibu tidak perlu menyiksa diri dengan menjalankan diet mati-matian untuk menurunkan berat badan. “Menjauhi stres juga dapat membantu menurunkan berat badan kita menjadi normal, karena kalau stres, kita akan cenderung makan banyak.” kata Lyra yakin.

Hasilnya: Setelah 4,5 bulan memberikan ASI, berat Lyra berangsur normal kembali, malah cenderung 1-2 kg lebih kurus.

Pendapat para ahli: Menurut Dr. Taufik Jamaan, SpOG, memang ada kecenderungan bahwa menyusui dapat membantu menurunkan berat badan pasca persalinan. Setelah melahirkan, terutama pada masa nifas, hormon oksitosin akan dikeluarkan pada saat menyusui dan membuat rahim mengecil. Pemberian ASI eksklusif juga dapat mengontrol berat badan Anda, karena kalori dalam tubuh Anda diserap oleh bayi. Secara tidak langsung hal ini membantu menurunkan berat badan Anda. Anda ingin tahu bagaimana para selebriti tetap langsing setelah masa persalinan ? Berikut ini apa saja yang dilakukan selebriti untuk tetap langsung setelah persalinan.

Bagaimana Rasanya Melahirkan

sumber :http://www.motherandbaby.co.id/index.php?mod=vcontent&tokenid=f7e6c85504ce6e82442c770f7c8606f0

Setiap proses persalinan itu unik. Tidak ada dua persalinan yang prosesnya sama persis. Mungkin akan lebih menakutkan bagi Anda yang baru pertama kali melahirkan (secara normal). Tapi berapa kali pun pengalaman Anda, melahirkan tetap saja terasa mendebarkan.
Pada dasarnya, proses persalinan terbagi menjadi tiga tahap dan tiap tahap memiliki sensasi dan tantangan tersendiri. Kami akan menuntun Anda mengintip proses persalinan pada tiap tahap. Yang pasti, itu semua sepadan dengan apa yang akan Anda dapatkan: Seorang bayi!

Tahap 1: Kontraksi
Apa rasanya?
Suatu kontraksi rasanya kira-kira seperti ada orang yang menarik ikat pinggang kita dengan sangat kencang selama 20 detik. Sepanjang proses kelahiran, kontraksi akan makin kencang dan makin sakit. Selalu ada jeda di antara setiap kontraksi, bahkan pada yang paling menyakitkan.
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Pada saat organ tubuh bayi Anda matang, ia akan memproduksi hormon yang akan merangsang otot rahim mengencang sehingga terjadi kontraksi. Gerakan ini akan menarik leher rahim Anda dan akan memberikan pembukaan jalan bagi janin. Sayangnya, proses pembukaan ini bisa berlangsung dua hingga 20 jam!
Apa yang terjadi pada bayi Anda?
Pada setiap kontraksi, kepala janin tertekan dan terdorong ke leher rahim. Posisi janin bergulung ke bawah dan siap untuk lahir. Pada saat yang sama, himpitan kontraksi akan memicu hormon-hormon dalam tubuhnya. Hormon ini akan mempersiapkan dirinya untuk lahir, menurunkan detak jantungnya sehingga ia bisa melalui masa kurang oksigen selama proses kelahiran. Selain itu paru-parunya juga akan dipersiapkan untuk bernafas ketika ia sudah lahir nanti.
Bagaimana melaluinya?

* Alihkan perhatian Anda dengan nonton televisi atau ngemil. Anda juga bisa melakukan aktivitas ringan seperti mandi atau membuat teh.
* Tarik nafas dalam-dalam sepanjang kontraksi. Relaks saja. Makin Anda tegang, makin sakit rasanya.
* Mintalah pengurang rasa sakit. Kalau Anda sudah tidak tahan lagi, jangan malu untuk memintanya.

Transisi
Pada akhir tahap ini, ketika pembukaan sudah cukup, Anda akan melalui masa transisi. Kontraksi Anda akan masuk ke tahap puncak dan Anda mungkin sudah nyaris menyerah. Kabar baiknya, masa ini hanya akan berlangsung beberapa menit.

Tahap 2: Mendorong
Apa rasanya?
Anda akan merasakan dorongan hebat dari bokong Anda, seolah-olah Anda hendak buang air besar. Beberapa saat kemudian, Anda akan merasa ingin sekali mengejan. Anda akan merasa sangat senang atau sangat takut atau bisa merasakan keduanya! Sejalan dengan keluarnya kepala bayi dari vagina, Anda akan merasakan tarikan dan sensasi panas pada liang vagina. Kemudian, begitu bayi Anda lahir, Anda akan merasakan gelombang kelegaan yang dahsyat dan ajaib!
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Kontraksi Anda sekarang memudahkan kepala bayi untuk keluar melalui leher rahim yang telah terbuka. Tahap kedua ini dapat berlangsung beberapa menit atau bisa jadi sampai dua jam lamanya.
Apa yang terjadi pada bayi Anda?
Begitu tubuhnya terdorong ke bawah, lehernya akan menggeliat untuk menyesuaikan ruang vagina Anda. Ketika kepala dan bahunya keluar, dia akan merasakan udara masuk ke dalam paru-parunya.
Bagaimana melaluinya?

* Jangan dorong sampai dokter memberi isyarat pada Anda. Bahkan kalau pembukaan sudah lengkap, kepala janin belum tentu sudah dalam posisi yang pas untuk keluar. Tunggu dan istirahatlah sampai dokter memberi aba-aba pada Anda.
* Lenturkanlah otot pelvis Anda. Wajar saja untuk merasa takut sobek, tapi kalau pelvis Anda tegang, kepala janin akan sulit keluar.
* Jika memungkinkan, tetap pada posisi tegak agar lahirnya bayi Anda terbantu gaya gravitasi.
* Dengarkan panduan dari dokter/bidan. Ketika kepala bayi sudah terlihat, ia akan memberitahu kapan waktunya mendorong, kapan berhenti, sehingga bahu dan badan bayi bisa keluar dengan perlahan.

Tahap 3: Pasca-Melahirkan
Apa rasanya?
Anda mungkin tidak terpikir bahwa ada tahap ini. Setelah lelah sekaligus lega karena bayi Anda lahir, Anda akan mengalami kontraksi. Tetapi, kontraksi ini tidak akan terasa jika dibandingkan dengan kontraksi tahap sebelumnya.
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Rahim Anda terus berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta dan jaringannya lepas dari dinding rahim. Kontraksi berikutnya ditambah bantuan dari bidan, akan mengeluarkan plasenta dari tubuh Anda. Kebanyakan perempuan mendapatkan suntikan untuk mempercepat proses ini. Tahap ini terjadi lima sampai 30 menit dari kelahiran.
Setelah bayi Anda diperiksa oleh bidan, ia dapat Anda peluk dan pandangi. Ia akan merespon pada suara Anda dan merasa nyaman dengan sentuhan Anda.
Bagaimana melaluinya?

* Abaikan saja
Momen-momen ini sebaiknya Anda gunakan untuk berduaan dengan bayi baru Anda. Biarkan bidan yang mengurus plasenta.

* Sodorkan payudara pada bayi Anda
Ia belum tentu langsung menghisapnya, tapi kalau ia mulai menyusu, proses pengeluaran plasenta akan lebih cepat.

Bagaimana Rasanya Melahirkan ?

SUMBER : http://www.motherandbaby.co.id/index.php?mod=vcontent&tokenid=f7e6c85504ce6e82442c770f7c8606f0

Setiap proses persalinan itu unik. Tidak ada dua persalinan yang prosesnya sama persis. Mungkin akan lebih menakutkan bagi Anda yang baru pertama kali melahirkan (secara normal). Tapi berapa kali pun pengalaman Anda, melahirkan tetap saja terasa mendebarkan.
Pada dasarnya, proses persalinan terbagi menjadi tiga tahap dan tiap tahap memiliki sensasi dan tantangan tersendiri. Kami akan menuntun Anda mengintip proses persalinan pada tiap tahap. Yang pasti, itu semua sepadan dengan apa yang akan Anda dapatkan: Seorang bayi!

Tahap 1: Kontraksi
Apa rasanya?
Suatu kontraksi rasanya kira-kira seperti ada orang yang menarik ikat pinggang kita dengan sangat kencang selama 20 detik. Sepanjang proses kelahiran, kontraksi akan makin kencang dan makin sakit. Selalu ada jeda di antara setiap kontraksi, bahkan pada yang paling menyakitkan.
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Pada saat organ tubuh bayi Anda matang, ia akan memproduksi hormon yang akan merangsang otot rahim mengencang sehingga terjadi kontraksi. Gerakan ini akan menarik leher rahim Anda dan akan memberikan pembukaan jalan bagi janin. Sayangnya, proses pembukaan ini bisa berlangsung dua hingga 20 jam!
Apa yang terjadi pada bayi Anda?
Pada setiap kontraksi, kepala janin tertekan dan terdorong ke leher rahim. Posisi janin bergulung ke bawah dan siap untuk lahir. Pada saat yang sama, himpitan kontraksi akan memicu hormon-hormon dalam tubuhnya. Hormon ini akan mempersiapkan dirinya untuk lahir, menurunkan detak jantungnya sehingga ia bisa melalui masa kurang oksigen selama proses kelahiran. Selain itu paru-parunya juga akan dipersiapkan untuk bernafas ketika ia sudah lahir nanti.
Bagaimana melaluinya?

* Alihkan perhatian Anda dengan nonton televisi atau ngemil. Anda juga bisa melakukan aktivitas ringan seperti mandi atau membuat teh.
* Tarik nafas dalam-dalam sepanjang kontraksi. Relaks saja. Makin Anda tegang, makin sakit rasanya.
* Mintalah pengurang rasa sakit. Kalau Anda sudah tidak tahan lagi, jangan malu untuk memintanya.

Transisi
Pada akhir tahap ini, ketika pembukaan sudah cukup, Anda akan melalui masa transisi. Kontraksi Anda akan masuk ke tahap puncak dan Anda mungkin sudah nyaris menyerah. Kabar baiknya, masa ini hanya akan berlangsung beberapa menit.

Tahap 2: Mendorong
Apa rasanya?
Anda akan merasakan dorongan hebat dari bokong Anda, seolah-olah Anda hendak buang air besar. Beberapa saat kemudian, Anda akan merasa ingin sekali mengejan. Anda akan merasa sangat senang atau sangat takut atau bisa merasakan keduanya! Sejalan dengan keluarnya kepala bayi dari vagina, Anda akan merasakan tarikan dan sensasi panas pada liang vagina. Kemudian, begitu bayi Anda lahir, Anda akan merasakan gelombang kelegaan yang dahsyat dan ajaib!
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Kontraksi Anda sekarang memudahkan kepala bayi untuk keluar melalui leher rahim yang telah terbuka. Tahap kedua ini dapat berlangsung beberapa menit atau bisa jadi sampai dua jam lamanya.
Apa yang terjadi pada bayi Anda?
Begitu tubuhnya terdorong ke bawah, lehernya akan menggeliat untuk menyesuaikan ruang vagina Anda. Ketika kepala dan bahunya keluar, dia akan merasakan udara masuk ke dalam paru-parunya.
Bagaimana melaluinya?

* Jangan dorong sampai dokter memberi isyarat pada Anda. Bahkan kalau pembukaan sudah lengkap, kepala janin belum tentu sudah dalam posisi yang pas untuk keluar. Tunggu dan istirahatlah sampai dokter memberi aba-aba pada Anda.
* Lenturkanlah otot pelvis Anda. Wajar saja untuk merasa takut sobek, tapi kalau pelvis Anda tegang, kepala janin akan sulit keluar.
* Jika memungkinkan, tetap pada posisi tegak agar lahirnya bayi Anda terbantu gaya gravitasi.
* Dengarkan panduan dari dokter/bidan. Ketika kepala bayi sudah terlihat, ia akan memberitahu kapan waktunya mendorong, kapan berhenti, sehingga bahu dan badan bayi bisa keluar dengan perlahan.

Tahap 3: Pasca-Melahirkan
Apa rasanya?
Anda mungkin tidak terpikir bahwa ada tahap ini. Setelah lelah sekaligus lega karena bayi Anda lahir, Anda akan mengalami kontraksi. Tetapi, kontraksi ini tidak akan terasa jika dibandingkan dengan kontraksi tahap sebelumnya.
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Rahim Anda terus berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta dan jaringannya lepas dari dinding rahim. Kontraksi berikutnya ditambah bantuan dari bidan, akan mengeluarkan plasenta dari tubuh Anda. Kebanyakan perempuan mendapatkan suntikan untuk mempercepat proses ini. Tahap ini terjadi lima sampai 30 menit dari kelahiran.
Setelah bayi Anda diperiksa oleh bidan, ia dapat Anda peluk dan pandangi. Ia akan merespon pada suara Anda dan merasa nyaman dengan sentuhan Anda.
Bagaimana melaluinya?

* Abaikan saja
Momen-momen ini sebaiknya Anda gunakan untuk berduaan dengan bayi baru Anda. Biarkan bidan yang mengurus plasenta.

* Sodorkan payudara pada bayi Anda
Ia belum tentu langsung menghisapnya, tapi kalau ia mulai menyusu, proses pengeluaran plasenta akan lebih cepat.

Berkompromi dengan Pre-Eclampsia

SUMBER : http://cyberjob.cbn.net.id/cbprtl/Cyberwoman/pda/detail.aspx?x=Mother+And+Baby&y=Cyberwoman|0|0|8|1541

Mother And Baby

* Pre-eclamsia ditandai dengan peningkatan tekanan darah serta terdapatnya protein dalam urin
* Faktor usia ibu hamil, kegemukan, penderita tekanan darah tinggi dan diabetes menjadi faktor pemicu pre-eclamsia

Senangnya mendengar bahwa Anda tengah mengandung. Seiring pertumbuhan bayi dalam kandungan yang semakin membesar, kini datang keluhan seperti pusing atau bengkak pergelangan kaki. Setelah pemeriksaan rutin, dokter menyatakan bahwa Anda mengalami pre-eclampsia. Apa yang perlu diketahui mengenai penyakit ini dan bagaimana menanganinya?

Pre-eclampsia adalah penyakit yang menyerang saat hamil dan dapat mengancam kesehatan ibu dan janinnya. Kondisi ini ditandai dengan peningkatan tekanan darah serta terdapatnya protein dalam urin. Biasanya pre-eclampsia akan muncul setelah minggu ke-20 masa kehamilan, pada akhir trimester ke dua atau trimester ke tiga, dan hanya akan terdeteksi melalui pemeriksaan kehamilan yang teratur. Pre-eclampsia dapat menjadi sangat serius dan mengancam nyawa sang ibu atau pun janin bila tidak terpantau.

Siapa yang berisiko?

Tidak ada penyebab pasti dari pre-eclampsia, namun terdapat beberapa kondisi yang membuat sang ibu lebih berisiko. Wanita yang pertama kali hamil pada usia lebih dari 40 tahun, memiliki indeks massa tubuh yang lebih dari 35 (kegemukan), riwayat keluarga, jarak 10 tahun atau lebih setelah kelahiran anak terakhir. Penderita tekanan darah tinggi dan diabetes cenderung berisiko untuk terkena pre-eclampsia.

Gejalanya?

Gejala yang biasanya ditunjukkan antara lain, kenaikan tekanan darah, terdapatnya kadar protein dalam urin, pembengkakan pada pergelangan kaki, tangan atau wajah, dan terkadang pertumbuhan janin yang kurang. Wanita hamil memang biasa mengalami pembengkakan kaki, oleh karena itu beritahu adanya pembengkakan begitu Anda mengalaminya, karena pre-eclampsia hanya bisa diketahui dengan pemeriksaan tekanan darah atau urin.

Penanganan?

Penanganan atau pengobatan bertujuan untuk menurunkan tekanan darah, yaitu dengan bed rest dan obat-obatan. Namun yang terpenting adalah, pemantauan oleh dokter kandungan Anda. Satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah melahirkan bayi, biasanya melalui kelahiran caesar.

Tips

# Belajar bagaimana menyadari gejala-gejala pre-eclampsia.

Jangan lewatkan pemeriksaan rutin.

# Melaporkan masalah kehamilan yang muncul.

# Jika Anda diberitahukan mengalami pre-eclampsia dan disarankan untuk istirahat, anggap ini sebagai hal yang sangat serius.

(Mutiara Pertiwi)

Sumber: Majalah Inspire Kids

Faktor Penyebab Kelahiran Sungsang

SUMBER : http://cyberjob.cbn.net.id/cbprtl/Cyberwoman/pda/detail.aspx?x=Mother+And+Baby&y=Cyberwoman|0|0|8|1544
Mother And Baby

Jika kondisi ini terjadi pada kehamilan Anda, maka jangan buru-buru panik. Asalkan usia kandungan masih di bawah 32 minggu maka si kecil dalam perut masih bisa dikembalikan pada posisi normal kok.

Posisi sungsang, posisi janin memanjang dengan kepala di bagian atas rahim dan bokongnya ada di bagian bawah, tergolong sebagai kelainan letak janin. Kondisi ini biasanya sudah terdekteksi saat kehamilan memasuki trimester kedua. Biasanya Anda akan merasakan kandungan terasa penuh di bagian atas dengan gerakan janin terasa lebih banyak di bagian bawah.

Mengapa bisa sungsang?

1. Bobot janin relatif rendah. Hal ini mengakibatkan janin bebas bergerak. Ketika menginjak usia 28-34 minggu kehamilan, berat janin makin membesar, sehingga tidak bebas lagi bergerak. Pada usia tersebut, umumnya janin sudah menetap pada satu posisi. Kalau posisinya salah, maka disebut sungsang.

2. Rahim yang sangat elastis. Hal ini biasanya terjadi karena ibu telah melahirkan beberapa anak sebelumnya, sehingga rahim sangat elastis dan membuat janin berpeluang besar untuk berputar hingga minggu ke-37 dan seterusnya.

3. Hamil kembar. Adanya lebih dari satu janin dalam rahim menyebabkan terjadinya perebutan tempat. Setiap janin berusaha mencari tempat yang nyaman, sehingga ada kemungkinan bagian tubuh yang lebih besar (yakni bokong janin) berada di bagian bawah rahim.

4. Hidramnion (kembar air). Volume air ketuban yang melebihi normal menyebabkan janin lebih leluasa bergerak walau sudah memasuki trimester ketiga.

5. Hidrosefalus. Besarnya ukuran kepala akibat kelebihan cairan (hidrosefalus) membuat janin mencari tempat yang lebih luas, yakni di bagian atas rahim.

6. Plasenta previa. Plasenta yang menutupi jalan lahir dapat mengurangi luas ruangan dalam rahim. Akibatnya, janin berusaha mencari tempat yang lebih luas yakni di bagian atas rahim.

7. Panggul sempit. Sempitnya ruang panggul mendorong janin mengubah posisinya menjadi sungsang.

8. Kelainan bawaan. Jika bagian bawah rahim lebih besar daripada bagian atasnya, maka janin cenderung mengubah posisinya menjadi sungsang.

Bagaimana cara mendeteksi sungsang?
1. Melakukan perabaan perut bagian luar. Cara ini dilakukan oleh dokter atau bidan. Janin akan diduga sungsang bila bagian yang paling keras dan besar berada di kutub atas perut. Perlu diketahui bahwa kepala merupakan bagian terbesar dan terkeras dari janin.

2. Melalui pemeriksaan bagian dalam menggunakan jari. Cara ini pun hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan. Bila di bagian panggul ibu lunak dan bagian atas keras, berarti bayinya sungsang.

3. Cara lain adalah dengan ultrasonografi (USG).

Tindakan apa yang harus dilakukan?
Selain upaya yang dilakukan dokter, maka Andapun bisa mengupayakan sendiri agar janin kembali ke posisi semula.

1. Anda dianjurkan untuk melakukan posisi bersujud (knee chest position), dengan posisi perut seakan-akan menggantung ke bawah. Cara ini harus rutin dilakukan setiap hari sebanyak 2 kali, misalnya pagi dan sore. Masing-masing selama 10 menit. Bila posisi ini dilakukan dengan baik dan teratur, kemungkinan besar bayi yang sungsang dapat kembali ke posisi normal. Kemungkinan janin akan kembali ke posisi normal, berkisar sekitar 92 persen. Dan posisi bersujud ini tidak berbahaya karena secara alamiah memberi ruangan pada bayi untuk berputar kembali ke posisi normal.

2. Usaha lain yang dapat dilakukan oleh dokter adalah mengubah letak janin sungsang menjadi normal dengan cara externalcephalic versin/ECV. Metode ini adalah mengubah posisi janin dari luar tubuh sang ibu. Cara ini dilakukan saat kandungan mulai memasuki usia 34 minggu. Sayangnya, cara ini menimbulkan rasa sakit bahkan kematian janin, akibat kekurangan suplai oksigen ke otaknya.

Apa yang terjadi saat persalinan?

Posisi janin sungsang tentunya dapat memengaruhi proses persalinan. Proses persalinan yang salah, jelas menimbulkan risiko, seperti janin mengalami pundak patah atau saraf di bagian pundak tertarik (akibat salah posisi saat menarik bagian tangannya ke luar), perdarahan otak (akibat kepalanya terjepit dalam waktu yang lama), patah paha (akibat salah saat menarik paha ke luar), dan lain-lain. Untuk itu biasanya dokter menggunakan partograf, alat untuk memantau kemajuan persalinan. Jika persalinan dinilai berjalan lambat, maka harus segera dilakukan operasi bedah sesar.

Sumber: conectique.com

Mengapa Caisar

sumber : cyberjob.cbn.net.id
Mother And Baby

Pada persalinan cesar atau c-section, dokter membuat sayatan pada perut dan rahim ibu, dan mengeluarkan bayi melalui bagian yang disayat ini. Dokter kadang tidak memutuskan melakukan operasi cesar sampai tahap proses persalinan dimulai. Namun bukan berarti operasi cesar merupakan prosedur darurat.

Ibu bisa saja menjalani persalinan cesar yang tak terencana bila ada beberapa alasan ini:

* Mulut rahim berhenti membuka atau bayi gagal turun ke saluran lahir dan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk merangsang kontraksi rahim gagal.

* Denyut jantung bayi menjadi tak teratur dan dokter tidak bisa memperbaiki keadaan ini, dan dokter menentukan bahwa bayi tak bisa meneruskan tahap-tahap berikutnya dalam persalinan normal.

* Tali pusat turun ke mulut rahim dan tertekan, sehingga menurunkan masukan oksigen untuk bayi

* Ada tanda-tanda plasenta sudah copot dari dinding rahim, dan ini membahayakan bayi.

Persalinan cesar yang terencana bisa dilakukan jika:

* Sebelumnya ibu pernah melakukan persalinan cesar

* Bayi sungsang (pantat di bawah) atau melintang

* Ibu mengandung kembar tiga atau lebih

* Ibu mengalami placenta previa. Plasenta menempel di bagian rahim yang rendah sehingga menghalangi janin keluar melalui mulut rahim

* Saat persalinan, infeksi herpes genital ibu kambuh

* Kondisi pre-eklampsia ibu memburuk sehingga berbahaya untuk melahirkan secara normal,

* Bayi punya penyakit atau kelainan bawaan yang membuatnya berisiko jka dilahirkan secara normal.

* Bayi punya ukuran tubuh yang besar.

Prosedur Operasi Cesar0

1. Biasanya, suami bisa mendampingi selama proses persiapan dan operasi, kecuali jika operasi itu dilakukan akibat keadaan darurat.

2. Jika operasi dilakukan tidak direncanakan namun bukan darurat, dokter yang menangani persalinan akan menjelaskan mengapa memutuskan untuk persalinan cesar. Ibu atau suami akan diminta menandatangani lembar persetujuan.

3. Ahli anestesi lalu mulai bekerja, menyiapkan suntikan epidural, yang akan mematirasakan separo tubuh bagian bawah.

4. Kateter dipasang untuk mengeluarkan air kemih, selang infus dipasang.

5. Anestesia dilakukan, lalu staf operasi menaikkan kain penutup sehingga ibu tidak bisa melihat dokter melakukan operasi. Suami bisa mendampingi ibu dengan duduk di samping kepala ibu.

6. Setelah anestesia memberikan efek kepada ibu, dokter akan membuat sayatan di perut ibu, lalu di bagian bawah rahim.

7. Bayi dikeluarkan dan diangkat sehingga ibu bisa melihatnya, lalu diserahkan ke dokter anak atau perawat. Sementara staf lain memeriksa si bayi, dokter akan mengeluarkan plasenta

8. Bayi akan diserahkan ke si ayah, yang bisa mendekatkannya ke ibu sementara si ibu dijahit — yang bisa mencapai 30 menit.

9. Setelah semua dijahit, ibu dipindahkan ke tempat tidur lain dan dipindahkan ke ruang recovery. Ibu bisa memeluk bayi, setelah itu bisa mulai mencoba menyusui.

Pijat Perineum Kurangi Episiotomi

Pada minggu ke-34 kehamilan, ibu bisa mulai memijat daerah perineum, area di antara vagina dan anus. Pijatan pada perineum ini dapat meningkatkan kemampuan meregang area ini, sehingga kemungkinan ibu mengalami episiotomi (sayatan pada pintu vagina untuk mempermudah keluarnya bayi) maupun robekan akibat persalinan jadi lebih kecil. Pijat perineum ini memang belum selalu terbukti meningkatkan fleksibilitas otot di area ini. Tapi tak ada salahnya dicoba, kan?

* Dengan tangan yang bersih dan kuku dipotong, cobalah teknik pijat ini sendiri, atau bisa juga suami melakukannya. Jika melakukan sendiri, jangan lupa taruh cermin yang cukup besar di depan ibu, agar lebih familiar dengan area perineum.

* Duduklah di tempat yang nyaman, buka dan lebarkan kedua kaki dengan posisi setengah duduk. Oleskan vitamin E -dari kapsul vitamin E yang dipecah- atau minyak sayur murni pada jari-jari tangan, jempol, dan area perineum.

* Masukkan jempol tangan sekitar 1-1,5 inci (atau satu ruas jari) ke dalam vagina. Tekan jempol ke arah anus dan ke samping pada saat yang bersamaan. Dengan perlahan namun kuat, tekan bagian dalam vagina sehingga terasa sedikit panas dan otot di daerah itu meregang.

* Tahan tekanan ini sekitar 2 menit, sampai perasaan panas akibat regangan mulai menghilang

* Dengan lambat dan lembut pijat bagian bawah saluran vagina ke depan dan belakang. Kaitkan dua jempol tangan Anda pada sisi saluran vagina dan dengan lembut tarik bagian ini, seperti yang akan kepala bayi lakukan saat persalinan. Lakukan ini selama 3-4 menit.

* Akhirnya, pijat jaringan di antara jempol dan jari telunjuk ke depan dan ke belakang sekitar 1 menit. Lakukan pijatan dengan lembut, karena sentuhan yang kasar dapat menyebabkan gesekan atau pembengkakan pada jaringan yang sensitif ini

* Selama pemijatan, hindari tekanan pada uretra (bukaan saluran kemih) karena bisa menyebabkan iritasi dan infeksi.

Pijatan perineum ini tidak untuk semua orang, dan juga mungkin tak membantu pada semua kasus. Yang tak kalah penting, pilihlah bidan atau dokter yang berpengalaman membantu persalinan tanpa episiotomi.

Sumber: Tabloid Ibu Anak

Ketika Kontraksi Makin Lama Makin Kuat…

sumber : cyberjob.cbn.net.id
sumber : Mother And Baby

Jarang terjadi, persalinan yang langsung ‘mbrojol’ begitu saja. Umumnya, ibu akan melalui tiga tahap yang melelahkan.

Pada tahap pertama, ada tiga fase yang akan ibu rasakan. Fase pertama disebut fase tenang atau laten. Biasanya berlangsung 9 jam untuk anak pertama, 4 jam untuk kehamilan selanjutnya. Ibu merasakan gejala persalinan seperti sakit punggung saat kontraksi, gangguan pencernaan, perasaan hangat di perut, dan pengeluaran lendir yang bebercak darah.
Kontraksi yang terjadi akan menarik leher rahim ke atas, dan selanjutnya memaksa leher rahim membuka mulutnya makin lama makin lebar (dilatasi). Fase tenang terjadi sampai mulut rahim membuka 2-3 jari (4-5 cm). Pembukaan tiga jari atau 5 cm berarti sudah separo pembukaan sempurna — pembukaan 10. Sampai pembukaan sempurna ini memakan waktu sekitar 13 jam untuk anak pertama dan 7 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada fase ini kepala bayi masuk ke rongga panggul, sedangkan kantung ketuban biasanya masih utuh. Kepala bayi mulai maju menekan kandung kemih serta saluran pembuangan feses.

Sebelum memasuki fase aktif, ibu boleh tenang-tenang dulu di rumah. Tapi segera hubungi dokter bila ketuban pecah dan airnya berwarna keruh atau kehijauan, atau perdarahan berwarna merah menyala. Atau, bila tidak ada gerakan janin. Bila tak mengalami itu semua, ibu boleh melanjutkan aktivitas misalnya tidur (jangan telentang), pekerjaan rutin lain, atau jalan-jalan di sekitar rumah. Jangan lupa sering pipis agar cairan tak tertahan dalam kantung kemih, yang bisa menghambat proses persalinan.

Bila kontraksi terjadi setiap 10 menit, pergilah ke rumah sakit terdekat. Fase aktif lalu dimulai. Kontraksi makin kuat, lama, dan sering. Umumnya 3 atau 4 menit sekali dan berlangsung selama 40-60 detik. Pembukaan leher rahim sampai 7 cm. Pola kontraksi mungkin tidak teratur. Saat ini, semua yang tak enak mulai ibu rasakan. Sakit punggung makin bertambah, sakit pada kaki, keletihan, bertambahnya pengeluaran lendir dan darah. Kantung ketuban juga bisa pecah pada saat ini. Ibu mungkin makin gelisah dan tegang. Tapi cobalah melakukan teknik pernapasan, segera setelah kontraksi menguat. Minumlah air putih bila diizinkan dokter dan istirahat di sela-sela kontraksi. Jalan-jalanlah di sekitar rumah sakit atau kerap mengubah posisi berbaring. Jangan lupa untuk sering-sering buang air kecil.

Fase ketiga, disebut fase transisi. Ini tahap yang paling berat dan melelahkan. Kontraksi makin kuat, sekitar 2 atau 3 menit sekali selama 60-90 detik dengan puncak kontraksi sangat kuat yang lamanya hampir sepanjang kontraksi itu sendiri. Bukaan leher rahim mendekati 10 cm, yang berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam.

Pada masa ini, ibu merasakan tekanan sangat kuat pada bagian bawah punggung, pengeluaran lendir dan darah bertambah, ada tekanan pada anus dengan atau tanpa dorongan untuk mengejan. Tapi ibu masih dilarang mengejan dulu. Untuk menghindari dorongan mengejan, tariklah napas pendek dan cepat atau embuskan napas. Mengejan sebelum pembukaan sempurna dapat menyebabkan leher rahim membengkak, yang akibatnya dapat menunda persalinan.

Kantung Ketuban Pecah

Setelah proses persalinan tahap pertama berlalu, ibu mulai memasuki persalinan tahap kedua. Awal tahap ini biasanya ditandai dengan pecahnya kantung ketuban. Ketuban dapat pecah lebih awal dan terkadang sebelum bayi siap lahir. Namun umumnya, ketuban pecah pada akhir tahap pertama.

Pada saat ini pembukaan jalan lahir sudah sempurna, yakni pembukaan 10 cm. Bersamaan dengan pecahnya ketuban, Ibu akan merasakan dorongan yang sangat kuat untuk mengejan, karena kepala bayi menekan jaringan di bagian tengah panggul. Selanjutnya, otot-otot perut akan bergerak mendorong bayi ke bawah. Ibu pun mulai merasakan tekanan yang sangat kuat pada anus. Kontraksi juga sangat jelas terlihat, dengan rahim terangkat setiap kali kontraksi. Pengeluaran lendir bercampur darah pun bertambah. Tahap ini biasa memakan waktu sekitar 1,5 jam.

Pada saat ini, bila Ibu merasa ada dorongan untuk mengejan, dan sudah ada instruksi, dokter atau bidan akan meminta Ibu mengubah posisi mengejan. Posisi setengah duduk atau setengah jongkok merupakan posisi terbaik, karena posisi ini memanfaatkan gaya berat dan menambah gaya dorong Ibu. Inilah saatnya ibu bekerja keras untuk mengejan sekuat mungkin.

Mengejanlah seefisien mungkin, dengan melakukan langkah-langkah berikut: Tarik beberapa kali napas yang dalam, bertepatan saat kontraksi terjadi. Tarik napas sekali lagi dan tahan. Ketika kontraksi mencapai puncaknya, mengejanlah (dorong) sekuat tenaga sampai Ibu tidak lagi dapat menahan napas.

Saat mengejan, lemaskan seluruh tubuh, termasuk paha dan daerah perineum. Sikap tegang justru melawan usaha mengejan yang Ibu lakukan. Bila dokter atau bidan menginstruksikan berhenti mengejan, berhentilah, lalu embuskan napas atau bernapas dengan pendek dan cepat. Jangan panik. Bila Ibu panik dan mendorong secara tak teratur, akan menghamburkan tenaga dan memperlambat proses persalinan. Cobalah konsentrasi. Samakan irama dorongan Ibu dengan instruksi dokter atau bidan.

Perlu diperhatikan, Ibu harus mengikuti setiap dorongan mengejan. Jangan mencoba menahan napas dan mengejan di setiap kontraksi. Menahan napas untuk jangka waktu yang lama akan membuat Ibu kelelahan, bahkan mengurangi oksigen ke janin. Juga menambah risiko pecahnya pembuluh darah di mata dan wajah. Tariklah napas dalam beberapa kali ketika kontraksi mereda, cara ini dapat mengembalikan keseimbangan pernapasan. Bila Ibu sungguh lelah karena fase kedua ini berjalan lambat, dokter mungkin akan meminta Ibu untuk tidak mengejan lagi selama beberapa kontraksi, sehingga Ibu dapat mengumpulkan tenaga kembali.

Pada saat kontraksi yang ditambah daya dorong ibu, kepala bayi menggeser hingga ke dekat pintu keluar. Setiap kontraksi terjadi, kepala bayi maju sedikit, dan tertarik mundur bila kontraksi berhenti. Tetapi gerakan maju terus berlangsung dan semakin cepat ketika kepala mulai terlihat dari luar. Saat ini kepala bayi berhasil meregangkan pintu lubang vagina beserta jaringan-jaringan di sekitarnya serta lubang pelepasnya. (Tekanan dari bayi dan dorongan kuat membuat seluruh daerah perineum juga mendapat tekanan besar. Feses di saluran anus bisa keluar juga dan ini tak perlu ditahan-tahan, karena dapat menghambat kelancaran proses persalinan).

Setelah beberapa kali kontraksi, kontraksi yang terakhir akan mendorong bayi lebih jauh dan kepalanya lepas dari lubang vagina. Berturut-turut muncul dahi, mata, hidung, dan dagunya. Begitu dilahirkan, bayi akan memutar kepalanya ke samping Ibu. Kemudian seluruh bagian tubuhnya meluncur ke luar dari saluran persalinan. Si bayi pun lahir!

Sumber: Tabloid Ibu Anak