SUSU UHT, BERNILAI GIZI LEBIH

sumber : http://news.indosiar.com/news_read.htm?id=49546

indosiar.com – Banyak orang tua yang mengaku merasa kebingungan dengan
banyaknya jenis susu yang beredar di pasaran. Susu-susu itu “mengklaim”,
sebagai yang paling lengkap kandungan nutrisinya apalagi jika susu tersebut
dikatakan ditambah dengan zat penting untuk perkembangan otak.

Susu adalah minuman yang sangat menyehatkan dengan kandungan gizinya yang
terhitung lengkap. Karena itu susu dianjurkan bagi semua kalangan. Untuk
perkembangan sosok anak, minum susu merupakan salah satu sumber kalsium.
Karena itu membiasakan minum susu, adalah hal yang penting. Bagi balita
berusia 0 bulan hingga 2 tahun, minum Air Susu Ibu (ASI) adalah yang paling
baik. Jika tidak bisa hingga 2 tahun, minimal bayi minum ASI ekslusif hingga
6 bulan, tanpa makanan pendamping lainnya.

Setelah berumur 1 tahun keatas, anak dapat diberikan susu lain yaitu susu
pasteurisasi, susu kental manis, susu bubuk, susu sterilisasi konvensional,
dan susu Ultra High Temperature (UHT). Susu pasteurisasi merupakan susu yang
diberi perlakuan panas sekitar 72 – 75 derajat Celcius selama 15 detik yang
bertujuan untuk membunuh bakteri patogen. Susu pasteurisasi harus disimpan
pada suhu rendah (5 – 6 derajat celcius) dan memiliki umur simpan hanya
sekitar 14 hari.

Susu segar merupakan cairan yang berasal dari kambing atau sapi yang sehat
dan bersih. Susu diperoleh dengan cara pemerahan yang benar dan kandungan
alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat
perlakuan apapun.

Susu bubuk berasal susu segar baik dengan atau tanpa rekombinasi dengan zat
lain seperti lemak atau protein yang kemudian dikeringkan. Umumnya
pengeringan dilakukan dengan menggunakan spray dryer atau roller drayer.
Umur simpan susu bubuk maksimal adalah 2 tahun dengan penanganan yang baik
dan benar. Susu bubuk dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu
bubuk berlemak (full cream milk prowder), susu bubuk rendah lemak (partly
skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk prowder).

Sedangkan susu UHT merupakan susu yang diolah menggunakan pemanasan dengan
suhu tinggi dan dalam waktu yang singkat (135-145 derajat celcius) selama
2-5 detik. Pemanasan dengan suhu tinggi bertujuan untuk membunuh seluruh
mikroorganisme (baik pembusuk maupun patogen) dan spora. Waktu pemanasan
yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta
untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti
susu segarnya.

Dari berbagai susu tersebut, yang paling disarankan adalah susu UHT. Karena
berdasarkan beberapa penelitian, menyebutkan susu yang diproses secara UHT
dapat mempertahankan nilai gizi lebih baik daripada proses pengolahan
lainnya. Indikatornya adalah prosentase kerusakan lisin atau asam amino
pembatas.

Seiring dengan kemajuan teknologi, susu UHT kemudian dikemas menggunakan
enam lapis kertas, plastik polyethylene, dan alumunium foil yang mampu
melindungi susu dari udara luar, cahaya, kelembaban, aroma luar, dan
bakteri. Susu UHT dalam kemasan aseptik ini tahan disimpan dalam suhu kamar
sampai 10 bulan, tanpa bahan pengawet. Dengan kemasan tersebut, susu
terhindar dari bakteri perusak minuman dan tetap segar serta aman untuk
dikonsumsi.

Susu UHT juga merupakan susu yang sangat higienis karena bebas dari seluruh
mikroba (patogen/penyebab penyakit dan pembusuk) serta spora sehingga
potensi kerusakan mikrobiologis sangat minimal, bahkan hampir tidak ada.
Kontak panas yang sangat singkat pada proses UHT menyebabkan mutu sensori
(warna, aroma dan rasa khas susu segar) dan mutu zat gizi, relatif tidak
berubah.

Bagi anak, berikan susu UHT dengan rasa plain. Karena lebih sedikit gula
serta zat artificial didalam susu tersebut. Apabila kemasan susu UHT telah
dibuka, maka susu tersebut harus disimpan pada kulkas karena susu UHT harus
dihindarkan dari penyimpanan pada suhu tinggi (di atas 50 derjat Celcius),
sebab dapat terjadi gelasi yaitu pembentukan gel akibat kerusakan protein.

Harga susu UHT memang sedikit lebih mahal dari susu bubuk, namun demi
kualitas anak, tidak perlu keraguan untuk membelinya. Hal ini diperlukan
karena berdasarkan survei perusahaan riset global Canadean (2004), konsumsi
susu sapi segar di Indonesia termasuk paling rendah di Asia.

Dan menurut catatan Prof. Ali Khomsan, guru besar ilmu pangan dan gizi IPB,
meski tingkat konsumsi susu di Indonesia naik sebesar 4,68 l/kapita/tahun
menjadi 6,5 l/kapita/tahun (2000) namun masih tertinggal dibanding tingkat
konsumsi susu di Malaysia yang mencapai 20 l/kapita/tahun dan butuh waktu
600 tahun untuk mencapai tingkat konsumsi susu di Amerika Serikat yang
mencapai 100 l/kapita/tahun.(berbagai sumber/Idh)

Q & A Susu UHT

sumber : http://www.sehatgroup.web.id / milist sehat

Question :Mums, Dads & dr. Wati,
Beberapa waktu yang lalu ada perbincangan tentang susu UHT, maaf kalau ini pengulangan. Saya kemaren liat-liat UHT di swalayan dan kok susah ya cari susu full cream UHT yang kemasan kecil yang engga pake macem2, mis: penstabil susu,flavouring.Kemasan kecil maksudnya 200-250ml. Kalau kemasan 1l kan banyak yang susu UHT full cream murni.Saya ingin mencari kemasan kecil karena anak saya (20bln) sementara ini hanya sedikit mau minum susu – selain ASI, itu pun harus dibuat fruit milkshake, smoothie, dll. Jadi, kalau membeli kemasan 1000ml bisa 4-5 hari baru habis. Whereas, ada pengalaman teman saya anaknya pernah diare/muntah2 dan diduga karena adanya bakteri yang masuk melalui susu UHT yang sudah terlalu lama dibuka. DSA teman saya merekomendasi susu UHT untuk anaknya setelah dibuka harus diberikan pada anaknya dalam waktu 24jam.Saya sebenarnya mau beli susu ULTRA yang kemasan biru (maaf lho menyebut merek), ada ukuran 200ml. Tapi ternyata saya bolak balik kemasannya, engga ada tulisan UHT. Itu susu sapi segar. Mohon masukannya…Many thanks,Esther

Answer 1 :Esther…kalo aku biasanya beli yg merk Ultra Milk kotak warna biru itu. Dan itu sistem yg dipake UHT kok dan lagi dia dikemas supaya tetep awet biarpun tidah dimasukkan ke lemari es asal ditutup rapat. Aku udah buktiin kok. Wktuitu nyoba beli yg 1 ltr, abis 2 hari dan ngga tak masukin kulkas. Rasanya tidak berubah. Tapi pas kejadian 2 hari blm abis akhirnya tak masukin kulkas bisa sampe 4 hari. Rakhel sih paling suka yg Frisian Flag di botol kecil2 gitu 200ml. Indomilk dia ngga suka. Hope it helps,Santi Mama Rakhel

Answer 2 : Buat Santi:Thank you untuk info susu UHT kemasan kecil.Saya sendiri cukup hati2 dengan susu, mungkin karena kebiasaan Ibu saya yang orang bule.. Apa2 dibuka, kalau belum habis masuk kulkas.. Apalagi susu.. Jadi saya engga mungkin biarin susu di luar kulkas 2 hari…. terngiang ngiang kata ibuku.. hehehe…Kalo susu Frisian Flag bukannya udah ada tambahan2nya yaa…? Maksudnya bukan susu UHT full cream aja.Buat Vida:Santi,

Answer 3 : Maaf aku lupa mau bilang ini..Di susu Ultra Milk kemasan biru engga ada tulisan UHT lho.. cuma susu sapi segar..Kalau yang kotak putih, low fat, ada tulisan UHTnya..Oleh karena itu saya pengen tau sebenernya itu UHT bukan yaa…? Bingung soalnya…Thanks anyway..Esther

Answer 4 : Dear SP’s dan Dr. WatiDi Milis Sehat ini sering disebutkan bahwa jika anak ber-usia >1 th, lebih baik dikasih susu UHT. Yang bagus (yang biasa dibeli para SP’s) biasanya merk apa? Apakah yang dimaksud Susu yang dikotak kertas warna putih itu?Thanks atas keterangannya.Atti_Bunda Fafa

Answer 5 : Mba Atti, patokannya jangan kotak putih, karena susu UHT atau pasteurisasi kemasannya ada yg kotak putih biasanya ditulis UHT atau pasteur…sebenarnya isinya sama aja, tapi kalau UHT diproses dengan suhu yg lebih panas sehingga tahan lebih lama…kalau pasteur hanya tahan sekitar 4-5 hari aja dan disupermarket biasanya ditaro bersama dengan
Baca lebih lanjut

UHT vs Susu Formula

Ide awal formulasi dari susu bubuk formula bayi adalah membuat pengganti ASI dengan komposisi sedapat mungkin menyerupai ASI, dari susu sapi yang ditujukan
untuk bayi2 yang tidak bisa mendapatkan ASI.
Karena bayi dibawah satu tahun belum dapat mencerna secara langsung susu sapi dengan kadar lemak yang cukup tinggi, sehingga bahan dasarnya skimmilk
ditambahkan lemak nabati. Skimmilk diperoleh dengan memisahkan lemak susu
dari susu murni, dan lemaknya jadi bahan baku butter. Kadar vitamin larut lemak dalam skimmilk rendah sekali, sehingga untuk meningkatkan kadar lemak di
fortifikasi lagi dengan vitamin2 tambahan. Disamping itu proses pengeringan susu bubuk sendiri menurunkan kandungan vitamin yang tidak tahan suhu
tinggi, hal ini juga penyebab perlunya penambahan vitamin kedalam susu bubuk.
Demikian pula tambahan lemak nabati (linolenat-linoleat,DHA,AA) dimasukkan kedalam susu formula dengan tujuan membuat sedekat mungkin mirip
fungsi/daya guna ASI. Formulasinya sendiri cukup rumit rumus standard
hitungannya untuk bisa memperoleh komposisi susu formula seideal mungkin, yang selanjutnya dianalisa metabolisma zat gizinya baik secara in vito maupun in
vivo, dan sukarelawan.
Adalah MISCONCEPTION jika dinyatakan bahwa kandungan susu bubuk formula bayi lebih baik dari susu UHT cair. Ini perbandingan yg tidak Apple to Apple. Beda tujuan
penggunaan.
Kenapa disarankan bayi/balita diatas 1 thn susu UHT sudah cukup dan fortifikasi vitamin bisa dengan mengkonsumsi makanan aslinya? Banyak hal:
1.Sumber vitamin dan mineral yang baik adalah makanan alami, karena pada dasarnya pencernaan manusia siap menerima asupan makanan natural. Pencernaan bayi diatas 1 tahun sudah disiapkan untuk mulai mencerna
makanan. Tentu saja diberikan bertahap pengenalannya. Bayi perlu mengenal jenis dan rasa secara awal berbagai makanan supaya memorinya tentang jenis dan
rasa makanan cukup banyak. Hal ini penting untuk adaptasi selera. Sulit dilakukan adaptasi selera jika sudah terlanjur besar, contohnya banyak anak yang
sulit sekali makan sayuran.
2. Penghematan sumberdaya, harga yang harus dibayar untuk susu formula jauh diatas harga susu cair.
Susu Pasteurisasi terbaik, karena diolah dengan panas rendah, tanpa pengawet, hanya saja resiko penyimpanan (masa expired singkat, harus dalam
refrigerator), tidak mudah mencapai segala kalangan dan lokasi pengiriman/distribusi terbatas. Susu UHT juga baik, diolah dengan panas tinggi
dengan waktu sangat singkat, tanpa pengawet, lebih tahan simpan tidak perlu refrigerator selama kemasan belum dibuka dan kemasan tidak berubah bentuk (tidak
kembung/bocor).
Kalau dibandingkan dari ketiga proses pengawetan susu dengan thermal/ suhu tinggi, yang paling urutan potensi rusaknya vitamin dalam susu adalah:
1. Pembuatan susu bubuk
2. Pembuatan UHT
3. Pasteurisasi
Sehingga kenapa ada proses fortifikasi vitamin kedalam susu bubuk utk meningkatkan potensinya.
Misconception yang sering terjadi, kandungan vitamin dan tambahan2an asamlemak (linoleat, linolenat,AA, DHA) susu bubuk formula lengkap sekali. Jadi seakan2
harus minum susu formula meskipun sudah diatas 1 tahun.
Padahal susu bubuk formula banyak vitamin difortifikasi, untuk menggantikan banyak vitamin yang hilang dalam proses pengeringan bubuk susunya dan
penggunaan campuran skimmilknya menurunkan kandungan asli vitamin larut lemak dalam susu formula.

Tips Susu UHT

Tips Penggunaan Susu UHT

Kutipan Artikel Prof Dr Ir Made Astawan MS dengan judul Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi Pada Susu)

1. Apabila kemasan susu UHT telah dibuka, maka susu tersebut harus disimpan pada refrigerator. Susu UHT harus dihindarkan dari penyimpanan pada suhu tinggi (di atas 50 derjat Celcius) karena dapat terjadi gelasi yaitu pembentukan gel akibat kerusakan protein.

2. Kerusakan susu UHT sangat mudah dideteksi secara visual, ciri utama yang umum terjadi adalah kemasan menggembung. Gembungnya kemasan terjadi akibat kebocoran kemasan yang memungkinkan mikroba-mikroba penbusuk tumbuh dan memfermentasi susu. Fermentasi susu oleh mikroba pembusuk menghasilkan gas CO2 yang menyebabkan gembung.

3. Kerusakan juga ditandai oleh timbulnya bau dan rasa yang masam. Selain menghasilkan gas, aktivitas fermentasi oleh mikroba pembusuk juga menghasilkan alkohol dan asam-asam organik yang menyebabkan susu menjadi berflavor dan beraroma masam.

4. Hindari mengkonsumsi susu UHT yang telah mengental. Fermentasi susu oleh bakteri pembusuk juga pembusuk juga menyebabkan koagulasi dan pemecahan protein akibat penurunan pH oleh asam-asam organik. Koagulasi dan pemecahan protein inilah yang menyebabkan tekstur susu rusak yaitu menjadi pecah dan agak kental.

5. Untuk susu yang belum habis, kami lebih disarankan untuk tetap di simpan
dikulkas, dikarenakan produk kami tidak menggunakan bahan pengawet sehingga cukup rentan terhadap bakteri yang sangat cepat berkembang biak dalam susu tersebut.

6. Tetapi apabila tidak memungkinkan untuk dimasukkan kedalam kulkas,
sebaiknya susu disimpan dalam keadaan tertutup (rapat) dalam suhu normal
tidak terlalu panas.dingin dan jangan terlalu lama didiamkan diluar.

7. Kualitas kandungan gizi pada susu yang telah dibuka dan didiamkan
otomatis akan sedikit berbeda (berkurang) dibanding dengan kualitas gizi pada saat susu pertamakali dibuka, dikarena sudah ada kontaminasi dari udara luar walaupun hanya sedikit. Proses bakteri merusak susu tidak terjadi begitu saja melalui proses terlebih dahulu (ada penguraian) hal ini terjadi dalam hitungan jam sampai akhirnya susu tersebut basi (rasanya jadi asam/pahit, teksturnya menggumpal, ataupun pecah).

8. Apabila memang harus disimpan dalam suhu ruang sebaiknya tidak melebihi dari beberapa jam, kurang lebih 5-7 jam, dan itu pun tergantung dari kondisi lingkungan atau ruangan itu sendiri dan susu sebaiknya dalam keadaan tertutup.

9. Tapi jika ingin lebih memastikan dapat mencicipinya terlebih dahulu dan melihat teksturnya apabila tidak lagi sama dengan kualitas susu yang biasa Ibu minum sebaiknya jangan dikonsumsi lagi.

10. Tetapi dikarenakan susu disimpan dalam kulkas sehingga pertumbuhan bakteri dapat terhambat untuk sementara, maka kemungkinan susu akan rusak yaitu selama kurang lebih 3-5 hari, tergantung kondisi penyimpanan yang harus dingin (4C) dan kondisi kulkas yang harus baik dan juga tidak terlalu banyak makanan ataupun buah-buahan didalamnya, karena dikhawatirkan aroma dari makanan dan buah-buahan tersebut juga bisa merusak kualitas rasa/aroma dari susu tersebut

Sebagai saran , agar mengkonsumsi susu dengan ukuran yang lebih kecil agar anak tetap mendapatkan kesegaran susu dan kualitas susu yang terbaik.

Susu UHT & Pasteurisasi

Penanganan Susu UHT dan Pasteurisasi


Perkenalkan nama saya Ronny, saya adalah Key Account Manager untuk Ultrajaya. Saya mendapatkan email address mbak dari coleague saya Syawaliah Dini, saya rasa Dini adalah member dari Mailing list “Sehat”.
Karena ada beberapa pertanyaan yang langsung berhubungan dengan produk dari customer saya dan juga karena kami bergerak di industri pengemasan aseptik, perlu rasanya saya memberi beberapa penjelasan, yang saya harap bisa berguna untuk referensi mbak Rina selanjutnya.
Untuk menjawab pertanyaan pertama mbak Rina :
Kemasan yang harus disimpan dalam refrigerator dan shelf life nya pendek disebut “pasteurized product”, di Indonesia baru ada untuk susu. Sedangkan untuk kemasan lainnya yang shelf life nya sampai setahun disebut “UHT product” (UHT = Ultra High Temperature) .

Istilah yang saya sebutkan diatas adalah untuk istilah baku kami proses
sterilisasi produk. Perbedaan mendasar dari Pasteurisasi dan UHT adalah
dari tingkat penyuci hamaan dari produk yang dikemas, untuk pasteurisasi kami hanya memanaskan produk itu sampai suhu 72 ~ 75 derajat Celcius selama 15 ~ 20 detik sedangkan untuk UHT, produk kami panaskan sampai suhu 135 ~ 150 derajat celcius hanya selama beberapa detik () ini juga turut menentukan pola pembelian konsumen, jika karakteristik mereka sangat mobile dan
mengharuskan mereka minum susu tiap hari, sangat sulit jika membawa kemasan 1 liter kemana2, jadi lebih baik membawa kemasan kecil2 yang 200 ml atau 250 ml, untuk anak2 karena ukuran lambung mereka kecil, mungkin 125 ml lebih cocok untuk 1 kali konsumsi.

Jika mbak ingin minum produk susu itu dalam kondisi “hangat” kami sarankan untuk tidak merebusnya secara langsung karena itu akan merusak kandungan gizi dari susu dalam kemasan tersebut, apalagi jika memanaskannya sampai mendidih, karena tujuan dari pemanasan sebenarnya adalah untuk sterilisasi produk tersebut. Jika hanya untuk selera saja (suka minuman hangat)
merendam susu (terlebih dulu dituang dalam gelas) dalam air panas akan lebih baik.

Demikian penjelasan kami, terima kasih sebelumnya untuk perhatian mbak akan produk-produk UHT yang kami produksi, jika ada hal-hal yang kurang jelas jangan sungkan untuk menghubungi kami kembali.
____________ _________ _________ ______
PT. Tetra Pak Indonesia
Ronny Hendrawan

Proses UHT : Upaya Penyelamatan Gizi Pada Susu

WASPADA Online

Oleh : Prof Dr Ir Made Astawan MS

Susu merupakan sumber gizi terbaik bagi mamalia yang baru dilahirkan. Susu disebut sebagai makanan yang hampir sempurna karena kandungan zat gizinya yang lengkap. Selain air, susu mengandung protein,karbohidrat, lemak, mineral, enzim-enzim, gas serta vitamin A, C dan D dalam jumlah memadai. Manfaat susu erupakan hasil dari interaksi molekul-molukel yang terkandung di dalamnya.*/ /*Susu segar merupakan cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih yang di eroleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun (SNI 01-3141-1998).

Dalam prakteknya sangat kecil peluang kita untuk mengonsumsi susu segar definisi SNI tersebut di atas. Umumnya susu yang dikonsumsi masyarakat adalah susu olahan baik dalam bentuk cair (susu pasteurisasi, susu UHT ) maupun susu bubuk.

Susu pasteurisasi merupakan susu yang diberi perlakuan panas sekitar 63-72 derjat Celcius selama 15 detik yang bertujuan untuk membunuh bakteri patogen. Susu pasteurisasi harus disimpan pada suhu rendah (5-6 derjat Celcius) dan memiliki umur simpan hanya sekitar 14 hari. Susu bubuk berasal susu segar baik dengan atau tanpa*/ /*rekombinasi dengan zat lain seperti lemak atau protein yang kemudian dikeringkan. Umumnya pengeringan dilakukan dengan menggunakan spray dryer atau roller drayer. Umur simpan susu bubuk maksimal adalah 2 tahun dengan penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream milk prowder), susu bubuk rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk prowder) (SNI 01-2970-1999).

Susu UHT (ultra high temperature) merupakan susu yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang singkat (135-145 derjat Celcius) selama 2-5 detik (Amanatidis, 2002). Pemanasan dengan suhu tinggi bertujuan untuk*/ /*membunuh seluruh mikroorganisme (baik pembusuk maupun patogen) dan spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti, susu segarnya. Proses Susu UHT Susu cair segar UHT dibuat dari susu cair segar yang diolah*/ /*menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang sangat singkat untuk membunuh seluruh mikroba, sehingga memiliki mutu yang sangat baik. Secara kesuluruhan faktor utama penentu mutu susu UHT adalah bahan baku ,proses pengolahan dan pengemasannya. Bahan baku susu UHT cair segar adalah susu segar yang memiliki mutu tinggi terutama dalam komposisi gizi. Hal ini didukung oleh*/ /*perlakuan pra panen hingga pasca panen yang terintegrasi. */ /* Pakan sapi harus diatur*/ /*agar bermutu baik dan mengandung zat-zat gizi yang memadai, bebas dari antibiotika dan bahan-bahan toksis lainnya. Dengan demikian, sapi perah akan menghasilkan susu dengan komposisi gizi yang baik. Mutu susu segar jga harus didukung oleh cara
*/ /*pemerahan yang benar termasuk di dalamnya adalah pencegahan kontaminasi fisik dan*/ /*mikrobiologis dengan sanitasi alat pemerah dan sanitasi pekerja. Susu segar yang baru diperah harus diberi perlakuan dingin termasuk transportasi susu menuju pabrik.
Pengolahan di pabrik untuk mengkonversi susu segar menjadi susu UHT juga harus dilakukan dengan sanitasi yang maksimum yaitu dengan menggunakan alat-alat yang steril dan meminimumkan kontak dengan tangan. Seluruh proses dilakukan secara aseptik. Susu UHT dikemas secara higienis, dengan menggunakan kemasan aseptik multilapis berteknologi canggih, Kemasan multilapis ini kedap udara sehingga bakteri pun tak dapat masuk, ke dalamnya. Karena bebas bakteri perusak minuman, maka susu UHT pun tetap segar dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu kemasan
multilapis susu*/ /* UHT ini juga kedap cahaya sehingga cahaya ultra violet tak akan mampu menembusnya*/ /*dengan terlindungnya dari sinar ultra violetmmaka kesegaran susu UHT pun akan tetap terjaga. Setiap kemasan aseptik multilapis susu UHT disterilisasi satu per satu secara otomatis sebelum diisi dengan susu. Proses tersebut secara otomatis dilakukan*/ /*hampir tanpa adanya campur tangan manusia sehingga menjamin produk yang sangat higienis dan memenuhi standar kesehatan internasional.

Dengan demikian teknologi UHT dan kemasan aseptik multilapis menjamin susu UHT bebas bakteri dan tahan lama tidak membutuhkan bahan pengawet dan tak perlu disimpan di lemari pendingin hingga 10 bulan setelah diproduksi.

Keunggulan Susu UHT
Kelebihan-kelebihan susu UHT adalah simpannya yang sangat panjang pada suhu kamar yaitu mencapai 6-10 bulan tanpa bahan pengawet dan tidak perlu dimasukkan ke lemari pendingin. Jangka waktu ini lebih lama dari mur simpan produk susu cair lainnya seperti susu pasteurisasi. Selain itu susu UHT merupakan susu yang sangat*/ /*higienis karena bebas dari seluruh mikroba (patogen/penyebab penyakit dan pembusuk) serta spora sehingga potensi kerusakan mikrobiologis sangat minimal, bahkan hampir tidak ada.*/ /*Kontak panas yang sangat singkat pada proses UHT menyebabkan mutu sensori (warna,*/ /*aroma dan rasa khas susu segar ) dan mutu zat gizi, relatif tidak berubah

Proses pengolahan susu cair dengan teknik sterilisasi atau pengolahan menjadi susu bubuk sangat berpengaruh terhadap mutu sensoris dan mutu, gizinya terutama vitamin dan*/ /*protein. Pengolahan susu cair segar menjadi susu UHT sangat sedikit pengaruhnya terhadap kerusakan protein.,Di lain pihak kerusakan protein sebesar 30 persen terjadi pada,pengolahan susu cair menjadi susu bubuk. Kerusakan protein pada, pengolahan susu dapat berupa terbentuknya pigmen coklat (melanoidin) akibat reaksi Mallard. ,Reaksi Mallard* *adalah reaksi pencoklatan non enzimatik yang terjadi antara gula dan*/ /*protein susu akibat proses pemanasan yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama seperti pada proses pembuatan susu bubuk. Reaksi pencoklatan tersebut menyebabkan menurunnya daya cerna protein. Proses pemanasan susu dengan suhu tinggi dalam waktu yang cukup lama juga dapat menyebabkan terjadinya rasemisasi asam-asam amino yaitu perubahan konfigurasi asam amino dari bentuk L ke bentuk D.* Tubuh*/ /*manusia umumnya hanya dapat menggunakan asam amino dalam bentuk L. Dengan demikian proses rasemisasi sangat merugikan dari sudut pandang ketersediaan biologis asam-asam amino di dalam tubuh. Reaksi pencoklatan (Mallard) dan rasemisasi asam amino telah berdampak kepada
menurunnya ketersedian lisin pada*/ /*produk-produk olahan susu. Penurunan ketersediaan lisin pada susu UHT relatif*/ /*kecil yaitu hanya mencapai 0-2 persen. Pada susu bubuk penurunannya dapat mencapai 5-10 persen.

Tip Penggunaan Susu UHT
Apabila kemasan susu UHT telah dibuka, maka susu tersebut harus disimpan pada refrigerator. Susu UHT harus dihindarkan dari penyimpanan pada suhu tinggi (di atas 50 derjat Celcius) karena dapat terjadi gelasi yaitu pembentukan gel akibat kerusakan protein. Kerusakan susu UHT sangat, mudah dideteksi secara visual, ciri utama yang umum terjadi adalah kemasan menggembung. Gembungnya kemasan
terjadi akibat kebocoran kemasan yang memungkinkan mikroba-mikroba penbusuk, tumbuh dan memfermentasi susu. Fermentasi susu oleh mikroba pembusuk menghasilkan gas CO2 yang menyebabkan gembung. Kerusakan juga ditandai oleh timbulnya bau dan rasa yang masam. Selain menghasilkan gas, aktivitas fermentasi oleh mikroba pembusuk juga menghasilkan alkohol dan asam-asam organik yang menyebabkan*/ /*susu menjadi berflavor dan beraroma masam.

Hindari mengkonsumsi susu UHT yang telah mengental. Fermentasi susu oleh bakteri pembusuk juga pembusuk juga menyebabkan koagulasi dan pemecahan protein akibat penurunan pH oleh asam-asam*/ /*organik. Koagulasi dan
pemecahan protein inilah yang menyebabkan tekstur susu rusak yaitu menjadi pecah dan agak kental. (sh)

sumber :http://www.waspada.co.id/serba_serbi/kesehatan/artikel.php?*/[]

* ARTIKEL 3 *
Yang masih awam soal UHT ini, terutama mengenai :
1) Beda kemasan & tanggal kedaluwarsa.
2) Cara menghangatkan susu UHT .
Karena ada beberapa pertanyaan yang langsung berhubungan dengan produk dari customer saya dan juga karena kami bergerak di industri pengemasan aseptik,*/ /*perlu rasanya saya memberi beberapa penjelasan, yang saya harap bisa berguna untuk referensi anda selanjutnya.

1. Kemasan yang harus disimpan dalam refrigerator dan shelf life nya pendek disebut “pasteurized product”, di Indonesia baru ada untuk susu. Sedangkan untuk kemasan lainnya yang shelf life nya sampai setahun disebut ” UHT product” ( UHT = Ultra High Temperature). Istilah yang saya sebutkan diatas adalah untuk istilah baku kami proses /*sterilisasi produk. Perbedaan mendasar dari Pasteurisasi dan UHT
adalah dari tingkat penyuci hamaan dari produk yang dikemas, untuk pasteurisasi kami hanya memanaskan produk itu sampai suhu 72 ~ 75 derajat Celcius selama 15 ~ 20 detik sedangkan untuk UHT , produk kami panaskan sampai suhu 135 ~ 150 derajat celcius hanya selama beberapa detik (<4 detik).

2. Mengenai bagaimana produk tersebut dipanaskan lalu didinginkan lagi sampai kesuhu ruangan rasanya akan memakan banyak waktu untuk menjelaskannya secara detail karena melibatkan teknologi pemrosesan yang sangat kompleks dan sophisticated, tapi yang jadi keunggulan kedua proses tersebut diatas adalah bahwa kandungan vitamin, mineral, dan semua zat gizi dalam produk yang kami kemas tetap terjaga sesuai dengan kondisi alamiahnya, jadi tidak rusak karena sebab-sebab fisik (misalnya pemanasan yg terlalu lama atau kurang sterilnya kemasan, dll.).

Menanggapi pertanyaan yang mana yg lebih bagus,kembali pada pola pemakaian dan subyektivitas selera masing-masing orang, ada orang yang menyukai susu yang rasanya “sangat susu” dan pola konsumsinya sangat cepat misalnya 1 liter susu dihabiskan dalam 2 hari saja, untuk orang dengan pola konsumsi seperti ini, mereka akan pilih pasteurized milk. Tapi ada juga yang pola konsumsinya lama, mungkin 1 liter akan habis dalam 1 minggu atau lebih, nah untuk orang yang pola konsumsinya
seperti ini mereka lebih baik memilih susu UHT . Untuk kandungan gizi dan lainnya, kedua-duanya sama saja, tidak ada perbedaan yang mendasar. mengenai ukuran emasannya, ada yang portion pack (125 ml s/d 250 ml) atau ada juga yang family pack (1 liter >) ini juga turut menentukan pola pembelian konsumen, jika karakteristik mereka sangat*/ /*mobile dan mengharuskan mereka minum susu tiap hari, sangat sulit jika membawa kemasan 1 liter kemana2, jadi lebih baik membawa kemasan kecil2 yang 200 ml atau*/ /*250 ml, untuk anak2 karena ukuran lambung mereka kecil, mungkin 125 ml lebih cocok untuk 1 kali konsumsi.

Jika ingin minum produk susu itu dalam kondisi “hangat” kami sarankan untuk tidak merebusnya secara langsung karena itu akan merusak kandungan,gizi dari susu dalam kemasan tersebut, apalagi jika memanaskannya sampai mendidih, karena tujuan dari pemanasan sebenarnya adalah untuk,sterilisasi produk tersebut. Jika hanya untuk selera saja (suka minuman,hangat) merendam susu (terlebih dulu dituang dalam gelas) dalam airm panas akan lebih baik.

Sebetulnya ada pertanyaan pendahulu yang lebih penting:
Anak yang mau diberi susu itu UMUR BERAPA?

Kalau umurnya di bawah 1 tahun, kalau tidak bisa memperoleh ASI, satu-satunya pilihan ya susu formula. Kalau sudah di atas 1 tahun, asupan gizi yang -dikatakan ditambahkan ke susu formula sehingga menjadikannya lebih lengkap dan lebih baik
daripada susu cair biasa- sudah dapat diperoleh dari MAKANAN PADAT.

Seperti yang kita tahu, sebelum 1 tahun, status makanan padat adalah PENDAMPING (ASI atau susu formula). Di atas 1 tahun, asupan utama nutrisi kita adalah dari makanan padat. Statusnya WAJIB. Susu bergeser status menjadi pendamping.

Minum susu tidak wajib, kok. Karena bagi mereka yang memiliki kesulitan dengan susu (alergi atau super eneg), kalsium dapat diambil dari sumber nabati maupun hewani lainnya. Atau ‘makan susu’ dengan bentuk yang lain, seperti puding, yogurt, dan es krim.