Tata Laksana RGE


Refluks Gastroesofagus (RGE) dan Penyakit Refluks Gastroesofagus (PRGE)

7/20/2007

Panduan Tata Laksana Refluks Gastroesofagus (RGE) dan Penyakit Refluks Gastroesofagus (PRGE) pada Bayi

Definisi

Refluks gastroesofagus (RGE) atau gastroesophageal reflux (GER) adalah masuknya isi lambung ke dalam esofagus (kerongkongan).

Esofagus adalah saluran yang menghubungkan mulut ke lambung. Otot berbentuk cincin di bagian bawah esofagus (sfingter esofagus bawah) membuka dan menutup agar makanan masuk ke dalam lambung. Sfingter ini membuka agar udara dapat keluar setelah makanan masuk. Pada bayi, ketika sfingter membuka, isi lambung masuk ke dalam esophagus, dan dapat keluar dari rongga mulut, menyebabkan regurgitasi (gumoh), atau meludah, dan muntah. Pada sebagian besar kasus akan sembuh sendiri dan tidak perlu penanganan/terapi khusus. Bayi seringkali menjadi rewel dan menangis terus-menerus, sehingga orangtua perlu memperoleh pengetahuan yang benar agar tidak menjadi panik.

  • Paling banyak terjadi pada bayi sehat berumur 4 bulan, dengan > 1x episode regurgitasi
  • Pada umur 6 – 7 bulan, gejala berkurang dari 61% menjadi 21%
  • Hanya 5% bayi berumur 12 bulan yang masih mengalami RGE

Penyakit Refluks Gastroesofagus (PRGE) atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah ketika RGE menimbulkan komplikasi. Keadaan ini jarang terjadi, dan meningkat pada anak dengan palsi serebral (cerebral palsy), sindroma Down, fibrosis kistik (cystic fibrosis), dan kelainan anatomi saluran cerna atas (fistula trakeoesofagus, hernia hiatus, stenosis pilorum).

Komplikasi RGE antara lain: esofagitis (radang esofagus), gagal tumbuh (failure to thrive), perdarahan saluran cerna akibat iritasi mukosa (selaput lendir), dan aspirasi (masuknya cairan/isi lambung ke dalam saluran napas) yang menyebabkan sesak napas.

Gejala

Gejala PRGE adalah muntah dengan:

  • rewel terus-menerus
  • tidak mau makan
  • berat badan turun atau persentil menurun (pada tabel pertumbuhan/growth chart)
  • muntah darah (hematemesis)
  • batuk kronik, mengi
  • apnea (henti napas sesaat) berulang

Tabel 1. Tanda dan Gejala PRGE pada Bayi dan Anak

Bayi

Anak dan Remaja

Tidak mau makan/minum/menetek

Nyeri perut

Muntah berulang

Rasa terbakar di dada/ulu hati (heartburn)

Gagal tumbuh (failure to thrive)

Muntah berulang

Rewel terus-menerus

Kesulitan menelan (disfagia)

Tersedak/apnea (henti napas sesaat) berulang

Batuk kronik/mengi

Posisi opistotonus

Suara serak

Tabel diambil dari Medscape

Penilaian (Assessment)

Pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi) umumnya tidak diperlukan, karena gejala akan menghilang dengan sendirinya. Yang penting dilakukan adalah menenangkan orangtua.

Jika gejala-gejala PRGE menetap selama 1 minggu, anak dibawa ke dokter.

Pemeriksaan penunjang radiologis (barium enema), laboratorium (mengukur kadar pH lambung), dan endoskopi dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara gejala dengan RGE, dan memiliki keterbatasan masing-masing, serta penggunaannya sangat individual tergantung keadaan pasien, setelah diputuskan oleh dokter ahli gastroenterologi. Umumnya pada anak yang tampak sehat tanpa gangguan pertumbuhan, tidak diperlukan pemeriksaan penunjang ini.

Tata Laksana

Pada bayi dengan ASI Eksklusif, jangan mengganti/menambahkan ASI dengan susu formula, dan pada bayi dengan konsumsi susu formula, tidak perlu mengganti ke jenis susu formula khusus.
Pada bayi dengan muntah berulang dan gejala PRGE:

  • singkirkan kemungkinan lain seperti muntah, obstruksi (sumbatan) saluran cerna, dll
  • konsultasi segera ke dokter

Pada bayi dengan muntah berulang dan rewel/menangis terus-menerus, selama ada penambahan berat badan secara normal, dan tidak ada gejala PRGE, keadaan disimpulkan sebagai bayi menangis biasa dengan RGE normal. common cause will be a coincidence of a crying baby with simple GOR.

  • Singkirkan kemungkinan lain yang menyebabkan bayi menangis terus-menerus
  • Orangtua harus tetap tenang, dan bekali diri dengan pengetahuan dasar mengenai PGE/PRGE
  • Jika dokter menilai PRGE adalah penyebab bayi menangis/rewel terus-menerus:
    • Buat catatan harian gejala
    • Konsultasi dengan dokter ahli saluran cerna (gastroenterolog)
    • Pertimbangkan penggunaan obat-obatan penekan asam lambung

Hal-hal di bawah ini dapat dilakukan, meski belum tentu efektif dalam menghilangkan gejala RGE:

Tabel 2. Pengaturan Kebiasaan/Perilaku pada Bayi/Anak dengan PRGE

Bayi

Anak dan Remaja

Makanan/minuman dibuat lebih kental

Mengurangi berat badan jika overweight

Makan/minum sedikit tapi sering

Modifikasi diet/pola makan

Posisi tegak setelah makan/minum

Menghindari merokok

Menghindari paparan asap rokok

Tabel diambil dari Medscape

Baik antagonis reseptor histamin (H2) dan penghambat pompa proton (proton pump inhibitors) dapat mengurangi gejala dan memulihkan mukosa (selaput lendir) saluran cerna.

Tabel 3. Dosis Obat pada PRGE dengan Indikasi

Obat

Dosis

Frekuensi

Antagonis H2

Cimetidine

40 mg/kg/hari

3 – 4 x/hari

Famotidine

1 mg/kg/hari

2 x/hari

Ranitidine

5-10 mg/kg/hari

2 – 3 x/hari

Penghambat Pompa Proton (PPI)

Lansoprazole

0.4-2.8 mg/kg/hari

Sekali sehari

Omeprazole

0.7-3.3 mg/kg/hari

Sekali sehari

Tabel diambil dari Medscape

Segera hubungi dokter jika keadaan berikut ini terjadi:

  • muntah dalam jumlah banyak, atau muntah proyektil (menyemprot) dan menetap, khususnya pada bayi di bawah 2 tahun
  • muntah warna hijau atau kekuningan yang tampak seperti kopi atau darah
  • sesak napas setelah muntah
  • susah makan yang mengakibatkan berat badan turun atau kenaikan berat badan rendah
  • menangis dan rewel terus-menerus

Sumber

Bacaan Praktis untuk Orangtua

Parents’ Take Home Guide to GERD http://gerd.cdhnf.org/User/Docs/PDF/GERDParents_Handout.pdf Diakses tanggal 10 Juli 2007

dr. Arifianto

2 thoughts on “Tata Laksana RGE

  1. anak saya umur 12 bulan, sdh dua hari muntah terus (nyemprot) kata dokter ahli pencernaan da katup lambung yg tidak menutup sempurna,,, hasil usg ada GER sepanjang 48 mm.., pertanyaan saya:
    1. kira2 proses pemulihannya brp lama ya?
    2. apakah dampak terburuk dari sakit ini?

Tinggalkan komentar