Metode Kanguru


Keajaiban Sentuhan Pada Bayi Dan Metode Kanguru

MUNGKIN banyak yang tidak pernah menyangka jika sentuhan pada bayi pada awal-awal kelahirannya bisa memberikan pengaruh positip yang luar biasa pada pertumbuhan bayi. Sentuhan ataupun pijatan kepada bayi dan juga ibu, ternyata membawa keajaiban tersendiri.

Sayangnya masih banyak mitos-mitos di masyarakat khususnya pada perawatan bayi yang tetap dipercaya. Contohnya masih banyak ibu-ibu yang enggan untuk melakukan pemijatan secara rutin kepada bayinya apalagi di awal kelahirannya. ‘Bayi tidak boleh sering-sering dipijat, badannya masih lemah atau alasan lainnya yang tidak pernah dibuktikan kebenarannya’.

Padahal, sentuhan dan pijatan terhadap bayi terbukti sangat baik untuk pertumbuhan bayi. PT. Johnson & Johnson Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Dokter Anak (IDAI) Cabang Sumatera Utara menyelenggarakan simposium kesehatan yang mengusung topic bahasan mengenai manfaat klinik dari stimulasi sentuhan (pijat) bagi bayi dan ibu baru-baru ini di Medan. Simposium ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan peringatan 10 tahun pelaksanaan program Johnson’s Baby Touch di Asia Pasifik. Dua pembicara ahli yang hadir yakni Dr. Florentina Uy-Ty dari Philippines Children’s Medical Hospital (Manila) dari Dr. H. Dachrul Aldy, SpA(Komunikasi) dari IDAI cabang Sumut.

Kedua dokter ini memberikan perkembangan terkini (update) hasil riset klinis dari berbagai negara yang menunjang pembuktian manfaat stimulasi sentuhan (termasuk di dalamnya pijat bayi, metode kanguru dan doula/pendamping kelahiran) bagi bayi dan orangtuanya.

Data-data klinis terbaru hasil riset telah menunjukkan bukti-bukti lebih jauh mengenai manfaat luar biasa dari stimulasi sentuhan bagi bayi dan ibu. Studi itu menunjukkan pijat mempersingkat masa tinggal perawatan bayi di rumah sakit (setelah dilahirkan) menjadi tiga sampai enam hari lebih awal, meningkatkan berat badannya sampai 47%, mengurangi masalah tidur bayi, dan 100% pria orangtua setuju bahwa pijatan tersebut memberikan pengalaman positip yang luar biasa antara bayi dan orangtuanya. Pijat juga meningkatkan fungsi motorik dan memperkuat jalinan otot bayi yang mengalami down syndrome, termasuk 44% mempengaruhi perbaikan fungsi motorik bayi dan 82% perbaikan pada otot lengan dan kaki.

Ada beberapa teknik Dasar pijat bayi yang bisa dilakukan oleh ibu dan menjadi panduan bagi bidan atau ahli medis. Teknik tersebut pertama pada bagian punggung. Disini dimulai dengan kedua tangan bersama-sama pada bagian pundak dari punggung pada sudut yang tepat terhadap tulang belakang. Gerakkan kedua tangan anda maju dan mundur, dalam arah yang berlawanan, turun ke bawah dari punggung ke pantat. Kemudian ke atas ke kedua bahu dan kembali turun ke bawah sekali lagi.

Teknik kedua di bagian Lengan. Pertama angkat lengan dan usap ketiak beberapa kali, pijat kelenjar-kelenjar limfa yang penting di area tersebut. Dan teknik ketiga di bagian tungkai. Pengang tungkai dengan kedua tangan. Kemudian angkat tungkai dengan kedua tangan secara bersamaan, berputar ke dalam dengan arah berlawanan dan remas dengan lembut.

Metode Kanguru

Dr. H. Dachrul Aldy, SpA(K) dalam makalahnya menjelaskan bahwa Metode Kanguru (Kangoroo Mother Care/KMC) adalah kontak langsung antara kulit ibu, dan bayi prematur/BBLR (skin to skin contact) yang dilakukan sejak dini dan berkelanjutan baik selama masih di rumah sakit maupun di rumah, disertai pemberian ASI eksklusif dan pemantauan terhadap tumbuh kembang bayi.

Tujuannya kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi dapat menurunkan hilangnya panas melalui konduksi dan radiasi serta bertujuan untuk mempertahankan neutral thermal environment/NTE, yaitu kisaran suhu lingkungan sehingga bayi dapat mempertahankan suhu tubuhnya tetap normal dengan metabolisme basal minimum dan kebutuhan oksigen terkecil. Metoda ini dapat juga dilakukan untuk bayi sehat. Sehingga dengan kontak langsung kulit ibu bayi ini kebutuhan dasar dari bayi berupa kehangatan, ASI, kasih sayang dan perlindungan bisa dipenuhi.

Dalam metode ini, kontak kulit antara ibu dan bayi yang berlangsung sejak dini secara terus menerus dan berkesinambungan kalau mungkin selama 24 jam. Bayi diletakkan diantara kedua payudara ibu dengan posisi tegak/vertikal saat ibu berdiri dan duduk atau tengkurap/miring saat ibu berbaring/tidur. Bayi mengenakan penutup kepala, baju ibu berfungsi sebagai penutup badan bayi.

Untuk nutrisi Kanguru lebih didasarkan pada pemberian ASI eksklusif. Pemberian susu tambahan dimungkinkan apabila pertambahan berat badanya 20 gram/hari. ASI eksklusif memang menjadi harapan tetapi bukan merupakan keharusan dalam metode Kanguru.

Bayi dipulangkan setelah berhasil melakukan penyesuaian terhadap metode Kanguru (beberapa jam atau beberapa hari) tanpa memandang berat lahir maupun usia kehamilannya. Bayi dan ibu bisa pulang lebih awal dalam posisi ini. Dukungan terhadap ibu yang menggunakan metode Kanguru sangat diperlukan. Paling tidak berasal dari keluarga terdekat seperti ibu, suami dan mertua. Selama dalam perawatan, dukungan dari staf perawatan sangat diperlukan agar ibu dan keluarga mau dan menerima metode ini.

Lamanya bayi dalam posisi Kanguru kalau mungkin 24 jam terus menerus. Kalau ibu tidak sempat bisa fungsinya sementara diganti oleh keluarga lain. Bayi yang dirawat di NICU mengingat keadaan bayi, maka metode Kanguru dilakukan secara bertahap, paling tidak selama 1 jam (agar tidak mengganggu waktu istirahatnya bayi) sebelum terus menerus selama 24 jam.

Metoda ini dihentikan penggunaannya apabila bayi sudah tidak menghendaki lagi yaitu umur kehamilannya sekitar 37 minggu atau berat badannya 2500 gram. Pada usia tersebut biasanya bayi mulai gelisah, rewel kalau diletakkan pada posisi Kanguru. (m42) ()

8 thoughts on “Metode Kanguru

  1. mV,,
    saya mau nanya,,!
    judul buku yang dalam nya membahas tentang metode kangguru,, saya bisa dapa di mana ya,, judul buku n pengarangnya,,,?

Tinggalkan komentar