Gabah To Beras Merah


Sebelum membahas mengenai beras merah, lebih baik kita mengetahui terlebih
dahulu proses pengolahan dari gabah menjadi beras. Proses ini penting
diketahui, untuk memberikan gambaran secara umum.
Cara memproses gabah jadi beras

Setelah padi dipanen, bulir padi atau gabah diproses melalui beberapa tahap
sebelum menjadi beras.

1. Perontokan & Pengeringan
2. Pecah Kulit
3. Polish/Giling


*Perontokan dan Pengeringan*

Perontokan adalah proses memisahkan gabah dari jerami/merang.
Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air gabah hasil panen untuk
keperluan simpan supaya bisa bertahan lama.

Urutan dua proses ini bisa dibolak balik. Pada padi varietas unggul (hasil
kawin silang) umumnya dirontokkan dulu lalu dikeringkan/dijemur, sedangkan
untuk padi varietas lokal umumnya dikeringkan lalu dirontokkan. Perbedaan
tahapan proses ini karena padi unggul mudah dirontokan secara manual
sedangkan pada varietas lokal lebih sulit jadi memerlukan mesin perontok.

*Pecah kulit*

Setelah dirontokkan, gabah dimasukkan ke mesin pemecah kulit. Proses ini
mengelupaskan sekam dari gabah. Hasil biji beras pada proses ini yang
dikenal dengan BERAS PECAH KULIT atau BROWN RICE. Biji beras masih memiliki
lapisan kulit ari (aleurone dan pericarp) termasuk juga embrionya.

Aleuron secara umum berwarna coklat, tapi ada juga yang warnanya merah
bahkan hitam. Dari perbedaan warna kulit ari tersebut, orang awam secara
umum mengelompokkan jenis beras. Sehingga kita mengenal misalnya : beras
putih (hasil giling dari beras coklat), beras merah dan ketan hitam.

*Giling*
Proses mengelupaskan lapisan kulit ari sehingga didapat biji beras yang
putih bersih.

*Beras merah*

Pengolahan beras merah umumnya ditumbuk atau pecah kulit. Sehingga warna
aleuron merah yang menjadi ciri khasnya masih melekat dan mudah dibedakan
dari beras lain.

Berbagai penelitian membuktikan bahwa lapisan aleuron ini kaya akan
kandungan protein, vitamin, mineral, lemak dan serat yang penting bagi
tubuh.

*Serat* tak hanya mengenyangkan, namun juga mencegah berbagai penyakit
saluran pencernaan. Manfaat lain dari serat, yakni dapat meningkatkan
perkembangan otak dan menurunkan kolesterol darah.

*Lemak *dalam kulit ari kebanyakan merupakan lemak esensial, yang sangat
dibutuhkan untuk perkembangan otak anak. Senyawa-senyawa dalam lemak kulit
ari juga dapat menurunkan kolesterol darah, salah satu faktor risiko
penyakit jantung.

Disamping itu beras merah pun lebih unggul dalam hal kandungan *vitamin dan
mineral* dari pada beras putih (beras giling). Beras merah mengandung tiamin
(vitamin BI) yang diperlukan untuk mencegah beri-beri pada bayi. Gejala awal
beri-beri umumnya nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sembelit,
mudah lelah, kesemutan, jantung berdebar, dan refleks berkurang.

Zat besinya juga lebih tinggi, sehingga dapat membantu bayi usia 6 bulan ke
atas untuk memenuhi asupan zat besinya karena zat besi dari ASI sudah tidak
lagi mencukupi kebutuhan tubuhnya.

Mineral lain yang unggul adalah kandungan selenium. Selenium merupakan
elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim
glutation peroksidase.Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan
peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida apabila tidak
dipecah dapat berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam
lemak tidak jenuh dalam membran sel hingga merusak membran tersebut. Hal ini
menjadi penyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Karena
kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan selenium mempunyai potensi untuk
mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.

Kandungan *karbohidrat* beras merah lebih rendah dari pada beras putih (78,9
gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis menunjukkan nilai energi yang
dihasilkan beras merah justru di atas beras putih (349 kal : 353 kal).

*Protein *beras merah lebih tinggi dari beras putih (6,8 gr : 8,2 gr), hal
tersebut mungkin disebabkan kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg :
0,31 mg).

Dengan pemaparan di atas terbukti beras merah sangat baik untuk dikonsumsi
oleh orang yang peduli akan hidup sehat.

Karena masih memiliki kulit ari, nasi dari beras merah teksturnya
keras.Untuk mendapatkan rasa yang lebih enak (tidak keras) sebaiknya :

1. memasak beras merah dicampur dengan beras putih atau
2. direndam semalaman. Proses ini juga akan meningkatkan kandungan
gizinya karena merangsang perkecambahan dimana terjadi perubahan protein
menjadi asam amino essensial yang jauh lebih baik untuk dikonsumsi.

Ditulis dari berbagai sumber oleh
Ika Suryanawati
Pengelola Gasol Pertanian Organik
The House of Paddy
Desa Gasol, Kecamatan Cugenang
Kabupaten Cianjur
Jawa Barat

Tinggalkan komentar